Find Us On Social Media :

Banyak Negara Ketar-ketir Lawan China, Justru Indonesia Berani Tolak China Untuk Ubah Wilayahnya Pangkalan Militer, 'Kami Tak Mau Jadi Medan Perang'

By Mentari DP, Minggu, 6 Desember 2020 | 10:00 WIB

Peta Laut China Selatan.

Intisari-Online.com - Konflik Laut China Selatan telah menarik perhatian seluruh dunia.

Sebab tak hanya satu atau dua negara yang terlibat.

Tapi hampir semua negara di Asia Tenggara dan sekutu mereka.

Pemerintah China secara terang-terangan mengklaim 80% wilayah perairan itu menjadi miliknya.

Baca Juga: Susah-susah Dicari Bahkan Sampai Gelontorkan Ratusan Juta Untuk Membuatnya, Para Peneliti Mendadak Temukan Obat Lain yang Bisa Atasi Virus Corona, 'Sudah Digunakan Banyak Orang'

Tentu saja pernyataan itu ditolak banyak negara.

Sebab Laut China Selatan memegang peranan penting bagi negara lain untuk mencari nafkah.

Tak terkecuali Indonesia.

Sejujurnya Indonesia tak berniat ikut campur pada konflik China di Laut China Selatan.

Ini karena Indonesia memang memiliki hak yang diakui dunia terhadap daerah itu.

Baca Juga: Covid Hari Ini 6 Desember 2020: Dengan 569.707 Kasus, Indonesia Nomor 4 Kasus Positif Terbanyak di Asia, Nomor 3 Kasus Kematian Tertinggi

Dan tak sampai disitu, pemerintah Republik Indonesia (RI) secara tegas menolak wilayah NKRI dijadikan pangkalan militer negara manapun

Termasuk China.

Hal tersebut ditekankan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno Marsudi sesuai prinsip politik luar negeri Indonesia.

“Wilayah Indonesia tidak dapat dan tidak akan dijadikan basis atau pangkalan maupun fasilitas militer bagi negara manapun,” tegas Menlu dalam konferensi pers, Jumat (4/9/2020).

 

 

Jubir Kemlu, Teuku Faizasyah  menambahkan menanggapi isu Laut China Selatan, Indonesia mengingatkan negara-negara untuk dapat menahan diri dan menghindari timbulnya ketegangan yang menyebabkan instabilitas di kawasan.

“Indonesia menggarisbawahi Laut China Selatan harus menjadi laut perdamaian."

"Dan juga menggarisbawahi pemanfaat Laut China Selatan harus senantiasa berpedoman pada Unclos,” ujarnya.

Baca Juga: Kerjaannya Dianggap Hanya Menebar Ancaman Bagi Dunia, Anak Buah Donald Trump Serang Pemerintahan China, Cap Negeri Panda Sebagai Pembuat Masalah

Sebelumnya, laporan departemen pertahanan Amerika Serikat (AS) menyebut China berupaya kembangkan jaringan logistik militer di kawasan Samudra Hindia.

Laporan Pentagon ‘Military and Security Development Involving the People’s Republic of China 2020’ itu menyebut Indonesia menjadi satu di antara lokasi fasilitas militer China.

Bukan hanya Indonesia, negara lain juga disasar seperti Myanmar, Thailand, Singapura, Pakistan, Sri Lanka, Uni Emirat Arab, Kenya, Seychelles, Tanzania, Angola, Tajikistan, Namibia, Vanuatu dan Kepulauan Solomon.

Bahkan Kamboja disebut sudah menandatangani perjanjian rahasia yang memungkinkan militernya dipakai China.

Kembali Menlu Retno menegaskan bahwa wilayah Indonesia tidak dapat dan tidak akan dijadikan basis atau pangkalan maupun fasilitas militer bagi negara manapun.

(Larasati Dyah Utami)

(Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Pemerintah RI Tegas Tolak Wilayah Indonesia Dijadikan Pangkalan Militer China")

 

Baca Juga: Harganya Capai Triliunan Rupiah, 5 Negara Ini Siap Berikan Vaksin Virus Corona Gratis untuk Penduduknya, Indonesia Masuk?