Advertorial

Kerjaannya Dianggap Hanya Menebar Ancaman Bagi Dunia, Anak Buah Donald Trump Serang Pemerintahan China, Cap Negeri Panda Sebagai Pembuat Masalah

Mentari DP

Editor

Intisari-Online.com - Sudah banyak yang tahu bahwa Amerika Serikat (AS) dan China sedang tidak akur.

Perselisihan itu berawal dari pandemi virus corona (Covid-19) hingga konflik Laut China Selatan.

Presiden AS Donald Trump bahkan menyebut China 'menginfeksi' dunia.

Nah, kini giliran pejabat tinggi intelijen AS yangmeningkatkan serangan keras Pemerintahan Donald Trump kepada Beijing.

Baca Juga: Meski Dijuluki Pasukan Elite, Ternyata Kopassus Pernah Diremehkan Thailand, Tetapi Langsung Bungkam dan Buat Dunia Tercengang Setelah Selesaikan Misi Ini dalam 3 Menit

Dia melabeli China sebagai ancaman terbesar bagi demokrasi dan kebebasan di seluruh dunia sejak Perang Dunia II.

"Intelijennya jelas: Beijing bermaksud untuk mendominasi AS dan seluruh planet secara ekonomi, militer, dan teknologi," kata Direktur Intelijen Nasional (DNI) John Ratcliffe dalam artikel opini di situsWall Street Journal, Kamis (3/12/2020), seperti dikutipReuters.

Baca Juga: Meski Jadi Musuh Sejuta Umat,Nyatanya Donald TrumpSukses Buat 2 Negara Timur Tengah Ini Berdamai, Kesepakatan Ini yang Jadi Penyebab, Tak Pernah Dibayangkan Presiden AS Lainnya

Dia menyebutkan, Pemerintahan Trump telah mengalihkan sumber daya dalam anggaran tahunan sebesar 85 miliar US Dollar yang dialokasikan untuk intelijen guna meningkatkan fokus pada China.

Pendekatan spionase ekonomi China

Menurut Ratcliffe, pendekatan spionase ekonomi China ada tiga: "Rob, Replicate, and Replace."

Strateginya adalah entitas China mencuri kekayaan intelektual perusahaan AS, menyalinnya, dan kemudian menggantikan posisi korporasi negeri uak Sam di pasar global.

Juru bicara Kedutaan Besar China di Washington membantah komentar Ratcliffe sebagai "mendistorsi fakta" dan munafik.

Ia mengatakan, Ratcliffe menunjukkan "pola pikir Perang Dingin yang mengakar dan prasangka ideologis dari beberapa orang di pihak AS".

Beijing sering meminta para pemimpin AS untuk memutar kembali retorika mereka tentang China.

Ini karena ketakutan akan peranChina yang semakin meningkat di dunia.

Esai Ratcliffe adalah laporan terbaru melawan China dari Pemerintahan Trump karena berusaha memperkuat warisan keras presiden yang akan keluar dari Gedung Putih setelah kekalahannya dalam pemilihan 3 November.

Pendekatan Trump telah membawa hubungan antara dua ekonomi terbesar di dunia itu ke titik terendah dalam beberapa dekade.

Dan, para analis mengatakan, itu dapat membatasi ruang manuver Pemerintahan Joe Biden yang akan datang untuk berurusan dengan Beijing.

Baca Juga: Sesumbar Miliki Angkatan Laut Terkuat di Bumi, Ternyata Kapal Induk Rusia Terbakar hingga Rusak di Bagian Penting Ini,Terlanjur MaluPadahal Ketinggalan Jauh dari Amerika

Mencuri teknologi pertahanan AS

Ratcliffe menyinggung laporan yang dikumpulkan oleh badan intelijen negeri uak Sam bahwa perwakilan China berusaha mencampuri politik dalam negeri AS.

Dia juga menuduh China telah mencuri teknologi pertahanan AS untuk mendorong rencana modernisasi militer agresif Presiden Xi Jinping.

"Pemilihan sudah berakhir. Sekarang mari kita jujur ​​tentang China," kata Ratcliffe kepadaReuterssetelah artikelnya terbit.

Di antara masalah lain, Washington dan Beijing telah bentrok mengenai penanganan wabah virus corona oleh China, cengkeramannya yang semakin ketat di Hong Kong, klaim yang disengketakan di Laut China Selatan, perdagangan, dan tuduhan kejahatan hak asasi manusia di Xinjiang.

Dalam esainya, Ratcliffe menyebutkan, pihak berwenang China telah "melakukan pengujian manusia" pada tentara China "dengan harapan mengembangkan tentara dengan kemampuan yang ditingkatkan secara biologis".

Tapi, dia tidak menjelaskan lebih lanjut.

(S.S. Kurniawan)

(Artikel ini sudah tayang di kontan.co.id dengan judul "AS: China ancaman terbesar bagi demokrasi di seluruh dunia sejak Perang Dunia II")

Baca Juga: Meski Punya Senjata Mengerikan Sampai Buat Seluruh Dunia Ketar-ketir, Ternyata Militer Amerika Butuh Proyek Rahasia Ini Untuk Bisa Kalah dari China, Apa Itu?

Artikel Terkait