Berlanjut 2 tahun kemudian pada 26 Juni 2020, redakan pangkalan militer Parchin terjadi di mana Iran dilaporkan menguji pemicu ledak untuk memicu senjata nuklir.
30 Juni 2020 terjadi ledakan di Khojir, kota dekat Parchin, sebuah pangkalan yang dikelilingi oleh terowongan bawah tanah yang diyakini oleh negara Barat sebagai depot besar amunisi.
Pangkalan tersebut memproduksi bahan bakar untuk mengisi stok rudal balisitk Pasukan Revolusioner.
2 Juli 2020, ledakan yang dikirimkan oleh Israel di Natanz, merusak struktur yang mengandung alat sentifugal untuk pengkayaan uranium. Diperkirakan jika program nuklir Iran diundur satu-dua tahun.
Selanjutnya pada 19 Juli 2020, ledakan dilaporkan terjadi di pembangkit listrik di Isfahan, Iran tengah.
Hingga akhirnya pada 27 November 2020, pemimpin dan koordinator kunci senjata nuklir Iran, Mohsen Fakhrizadeh, terbunuh di dekat Iran.
Para pejabat senior Iran, termasuk Menteri Luar Negeri Javad Zarif, mengatakan Israel jelas-jelas di belakang serangan ini.
"Teroris membunuh ilmuwan ahli Iran hari ini, peran pengecut ini tunjukkan sikap mereka yang ptuus asa," tulis Zarif di Twitter Jumat kemarin.