Find Us On Social Media :

Bencana Bagi Iran, Tapi Angin Segar Bagi Israel, Pejabat Israel Ini Sesumbar Minta Dunia Berterimakasih Pada Israel Karena Telah Membunuh Ilmuwan Nuklir Iran, Ini Alasannya

By Maymunah Nasution, Rabu, 2 Desember 2020 | 19:26 WIB

Mohsen Fakhrizadeh (tengah)

Israel tidak secara resmi mengkonfirmasi keterlibatannya dalam pengeboman dan penembakan di kota Absard, Iran, lokasi terbunuhnya Fakhrizadeh.

Rupanya, upaya menekan program nuklir Iran sudah berlangsung sejak 10 tahun yang lalu.

Pada tahun 2010, 12 Januari, ilmuwan senior nuklir Iran Prof. Massoud Ali Muhammad terbunuh di Teheran Utara.

Selanjutnya pada September 2010, virus komputer yang dikenal sebagai 'Stuxnet' dikirimkan menunju fasilitas sentrifugal di perkayaan uranium Natanz.

Baca Juga: Setelah Kematian Qasem Soleimani, Kini Ilmuwan Nuklir Iran Tewas Mengenaskan, Tuduh Amerika dan Israel Berada di Baliknya, 'Tunggu Pembalasan Dendam Kami'

Kemudian pada 29 Oktober 2010, ilmuwan program nuklir Iran paling senior saat itu Prof. Majid Shahariari dan ilmuwan nuklir lain terbunuh dalam dua pembunuhan terpisah di Teheran.

Selanjutnya pada 23 Juli 2011, profesor fisika yang terlibat di program nuklir Iran terbunuh oleh sosok bersenjata yang mengendarai sepeda motor di Teheran.

Ahli kimia yang juga bertugas sebagai deputi direktur dari fasilitas pengkayaan uranium Natanz juga terbunuh pada ledakan di Teheran pada 11 Januari 2012.

Kemudian 6 tahun semenjak itu, pada 31 Januari 2018, Israel membobol sebuah gudang tempat dokumen dari program nuklir Iran disembunyikan atas perintah Teheran, beserta 10 ribu dokumen rahasia.

Baca Juga: Pembunuhan Ilmuwan Iran Bangkitkan Ingatan Kematian Qasem Soleimani, Balas Dendam Berlanjut? Ini Perbandingan Kekuatan Militer Iran dan AS