Israel tidak secara resmi mengkonfirmasi keterlibatannya dalam pengeboman dan penembakan di kota Absard, Iran, lokasi terbunuhnya Fakhrizadeh.
Rupanya, upaya menekan program nuklir Iran sudah berlangsung sejak 10 tahun yang lalu.
Pada tahun 2010, 12 Januari, ilmuwan senior nuklir Iran Prof. Massoud Ali Muhammad terbunuh di Teheran Utara.
Selanjutnya pada September 2010, virus komputer yang dikenal sebagai 'Stuxnet' dikirimkan menunju fasilitas sentrifugal di perkayaan uranium Natanz.
Kemudian pada 29 Oktober 2010, ilmuwan program nuklir Iran paling senior saat itu Prof. Majid Shahariari dan ilmuwan nuklir lain terbunuh dalam dua pembunuhan terpisah di Teheran.
Selanjutnya pada 23 Juli 2011, profesor fisika yang terlibat di program nuklir Iran terbunuh oleh sosok bersenjata yang mengendarai sepeda motor di Teheran.
Ahli kimia yang juga bertugas sebagai deputi direktur dari fasilitas pengkayaan uranium Natanz juga terbunuh pada ledakan di Teheran pada 11 Januari 2012.
Kemudian 6 tahun semenjak itu, pada 31 Januari 2018, Israel membobol sebuah gudang tempat dokumen dari program nuklir Iran disembunyikan atas perintah Teheran, beserta 10 ribu dokumen rahasia.