Find Us On Social Media :

Jet Tempur dan Printilannya Seharga Rp 325,6 Triliun Dijual dari AS ke UEA: 'Sulit untuk Melebih-lebihkan Bahaya Terburu-buru Ini'

By Muflika Nur Fuaddah, Rabu, 2 Desember 2020 | 14:18 WIB

Ilustrasi militer UEA

Surat dari kelompok hak asasi, yang dikirim ke anggota parlemen dan Departemen Luar Negeri mengatakan, penjualan senjata yang direncanakan akan terus merugikan warga sipil dan memperburuk krisis kemanusiaan karena konflik di Yaman dan Libya.

Baca Juga: Ogah Ikut Campur Konflik Amerika dan China, Indonesia yang Jadi Militer Terkuat di ASEAN Berani Tolak Kunjungan Pesawat Mata-mata, 'Kami Tidak Mau Ditipu Lagi'

 

Penandatangan termasuk organisasi hak asasi manusia dari wilayah tersebut, termasuk Institut Kairo untuk Studi Hak Asasi Manusia dan Mwatana untuk Hak Asasi Manusia.

Kedutaan UEA mengatakan dalam sebuah pernyataan, "Selaras erat dengan kepentingan dan nilai-nilai AS, militer UEA yang berkemampuan tinggi adalah pencegah yang kuat untuk agresi dan respons yang efektif terhadap ekstremisme kekerasan."

Baca Juga: Meski Punya Kekuatan Militer Besar China Digadang Bakal Menjadi Militer Terkuat di Dunia Tahun 2050, Ternyata Militer China Punya Satu Kelemahan Besar, Apa Itu?