Find Us On Social Media :

Sebutan Amerika Sebagai Militer Terkuat Tampaknya Bukan Isapan Jempol Semata, Hanya 40 Tentara AS Mampu Bikin 500 Tentara Bayaran Ini Kocar-Kacir Padahal Sudah Gunakan 27 Tank

By Maymunah Nasution, Jumat, 27 November 2020 | 16:38 WIB

Ilustrasi pasukan khusus AS di Suriah

Intisari-online.com - Tembakan artileri itu begitu gencar sehingga membuat pasukan komando AS harus bersembunyi di dalam lubang perlindungan.

Tembakan salvo gencar itu merupakan "menu" pembukaan dari sebuah serangan selama empat jam pada Februari lalu yang melibatkan 500 personel pasukan Suriah dan tentara bayaran Rusia.

Setelah pertempuran empat jam itu berakhir 200-300 orang penyerang tewas dan sisanya mundur di bawah serangan udara AS meninggalkan mayat teman-teman mereka.

Sementara, dari 40 tentara AS yang mempertahankan sebuah pos kecil di wilayah timur Suriah, tak satu pun tewas.

Baca Juga: Niatnya Tak Mau Ikut Campur Urusan Laut China Selatan, Mendadak Negara Asia Tenggara Ini Jadi Medan Perang, Militer China Akan Berusaha 'Merebut' untuk Kalahkan Amerika

Rincian pertempuaran yang terjadi pada 7 Februari lalu diperoleh harian The New York Times dari sejumlah dokumen yang dilengkapi wawancara.

Berbagai dokumen dan wawancara itu menegaskan salah satu pertempuran paling berdarah yang melibatkan pasukan AS di Suriah sejak dikerahkan dalam operasi pemberantasan ISIS.

Pentagon menggambarkan pertempuran itu sebagai sebuah upaya membela diri dari serangan sebuah unit pasukan pro-pemerintah Suriah.

Dalam sejumlah wawancara, para personel militer AS yang terlibat dalam pertempuran itu mengatakan, mereka amat gugup saat menyaksikan ratusan personel, kendaraan tempur, dan artileri musuh disiapkan menjelang serangan itu.

Baca Juga: Dicap Kelompok Teroris Paling Berbahaya di Dunia, ISIS Mulai Siapkan Anak-anak Sebagai Generasi Penerus, 'Mereka Ditawan, Ditindas, Lalu Diselematkan'