Namun ia tidak segera kembali ke negaranya, membuat berang seluruh rakyatnya.
Rakyatnya kecewa dengan sosoknya yang tidak seperti mendiang ayahnya.
Bukan tidak mungkin jika Maha Vajiralongkorn memerintah dari Jerman.
Ia terus-terusan menampik hal itu.
Hal itu menempatkan Jerman di posisi yang sulit.
Sampai akhirnya baru-baru ini dikabarkan Parlemen Jerman menyatakan Maha Vajiralongkorn akan diusir jika terbukti menjalankan pemerintahan dari vilanya di Bayern.
Lamanya ia menetap di Eropa menjadi sorotan publik Thailand di tengah aksi protes yang berkecamuk.
Bundestag, sebutan bagi parlemen Jerman, mengatakan bahwa Vajiralongkorn menikmati kekebalan diplomatik selama ia tinggal di sebuah vila di Bayern.
Namun Jerman memiliki kuasa untuk dapat mengusirnya sewaktu-waktu.
Menurut penilaian Layanan Akademis Bundestag (WD) yang ditugaskan oleh Partai Kiri yang berhaluan sosialis, pemerintah Jerman hanya memiliki sedikit kuasa untuk mengusir Raja Thailand, meskipun baru-baru ini Vajiralongkorn diancam oleh Menteri Luar Negeri Heiko Maas agar tidak memerintah negaranya dari wilayah Jerman.
Ancaman Maas tersebut disampaikannya saat aksi protes tengah berkecamuk di Thailand, menentang pemerintahan raja yang tidak demokratis.
Lebih dari 50 orang terluka dalam demonstrasi yang terjadi di Bangkok pada pekan lalu.