Find Us On Social Media :

Ternyata mudah saja bagi Australia Kibuli Timor Leste karena Sudah Tau Seluk-beluknya Dari Dalam, Begini Cara Kerja Mata-mata Australia di Timor Leste Sebelum Skandalnya Terungkap

By Khaerunisa, Sabtu, 21 November 2020 | 20:46 WIB

Ilustrasi peta Timor Leste.

Baca Juga: Pulang Bawa Uang Rp4,9 Miliar padahal Cuma Kerja 2 Bulan, Sang Istri Kaget Bukan Main Mengetahui Pekerjaan Suaminya, Ketahuan Setelah Berhubungan Suami-Istri

Namun, ketika orang Indonesia dipaksa keluar dari Timor Timur pada tahun 1999, kesepakatan tersebut harus dirundingkan ulang.

Pemerintah Australia melihat berbagai hal secara berbeda. Sejak awal, mereka bermain keras, menurut redflag.org.au.

Penyadapan ASIS terhadap kantor pemerintah Timor Leste diketahui oleh agen yang bertanggung jawab atas operasi tersebut.

Dikenal hanya sebagai "Saksi K", ia menjadi marah tentang operasi tersebut ketika Alexander Downer, setelah pensiun dari politik pada tahun 2008, mengambil peran bergaji tinggi sebagai konsultan dengan Woodside Petroleum.

Baca Juga: Perbandingan Kekuatan Militer China dan India, Bukan Cuma Unggul Peringkat, Militer China Disebut Punya 'Senjata Rahasia', Mampu Habisi Tentara India Tanpa Peluru

Mengatakan Woodside memiliki banyak pengaruh dalam politik membuatnya terlalu ringan. Selama masa Downer sebagai menteri luar negeri, Departemen Luar Negeri dan Perdagangan selalu siap sedia.

Sekretaris departemen di bawah Downer, Dr Ashton Calvert, mengambil tempat di dewan Woodside segera setelah pensiun pada tahun 2005.

Downer dan Calvert tidak sendiri. Pintu putar antara Woodside dan eselon atas pemerintah Australia sangat sibuk.

Anggota Parlemen Buruh Gary Gray, menjabat dari 2007 hingga 2016 dan menteri sumber daya dan energi di bawah Julia Gillard, bekerja untuk Woodside sebagai direktur urusan perusahaan dari 2000 hingga 2007.