Find Us On Social Media :

Ternyata mudah saja bagi Australia Kibuli Timor Leste karena Sudah Tau Seluk-beluknya Dari Dalam, Begini Cara Kerja Mata-mata Australia di Timor Leste Sebelum Skandalnya Terungkap

By Khaerunisa, Sabtu, 21 November 2020 | 20:46 WIB

Ilustrasi peta Timor Leste.

Baca Juga: 5 Langkah Cara Melihat RAM Hp Xiaomi, Yuk Simak Berikut Ini!

Operasi tersebut, yang dilakukan di bawah kedok proyek bantuan, bertujuan untuk memberi Australia keuntungan dalam negosiasi perbatasan laut baru antara kedua negara.

Di antara pemangku kepentingan utama dalam negosiasi ini adalah raksasa minyak dan gas Australia Woodside Petroleum.

Woodside memimpin konsorsium perusahaan dengan hak untuk mengeksploitasi cadangan raksasa di ladang minyak dan gas Greater Sunrise, yang terletak di Laut Timor sekitar 150 km dari Timor Leste dan 450 km dari Darwin.

Setelah lepas dari Indonesia, Pemerintah Australia, pada 1979, adalah yang pertama di dunia yang secara resmi mengakui Timor Lorosa'e sebagai bagian dari Indonesia.

Baca Juga: Covid Hari Ini 21 November 2020: Ada 493.308 Kasus di Tanah Air, Sekolah Dibuka Lagi Tahun 2021, Tapi Pemerintah Harus Pastikan Hal Ini

Dikatakan Greater Sunrise adalah hadiah yang diharapkan oleh pemerintah Australia berturut-turut sebagai imbalan atas dukungan mereka yang tak tergoyahkan untuk pendudukan Indonesia yang brutal, di mana setidaknya 102.000 orang Timor diperkirakan telah terbunuh.

Menurut standar internasional, perbatasan laut antara Australia dan Timor Lorosa'e harus berada di tengah-tengah.

Jika standar tersebut diterapkan, itu berarti ladang Greater Sunrise akan terletak di sisi perbatasan Timor Lorosae. Ini adalah sesuatu yang Woodside, dan pemerintah Australia, ingin hindari dengan segala cara.

Selama pendudukan Indonesia, kesepakatan dibuat dengan persyaratan yang sangat menguntungkan bagi Australia, dengan pendapatan minyak dan gas dari ladang yang disengketakan akan dibagi 50-50.