Meski Datangnya dari Trump, Rencana Ambisiusnya Bakal Jadi 'Jebakan' untuk Biden, AS Harus Bersiap? Ini Perbandingan Kekuatan Militer China dan AS

Khaerunisa

Penulis

Konflik antara China dan AS tak terlihat ujungnya, seperti apa perbandingan kekuatan militer China dan AS?

Intisari-Online.com - Konflik antara China dan AS tak terlihat ujungnya, seperti apa perbandingan kekuatan militer China dan AS?

Sampai di akhir masa jabatannya, Presiden AS Donald Trump tak ingin melepaskan China begitu saja.

Menurut 24h.com.vn, pada Kamis (19/11/20), pemerintahan Trump baru saja merilis sebuah dokumen setebal 74 halaman.

Di dalamnya mengungkapkan rencana Amerika untuk hancurkan China dengan memerangi ambisi China mengubah tatanan dunia.

Baca Juga: Perbandingan Kekuatan Militer China dan India, Bukan Cuma Unggul Peringkat, Militer China Disebut Punya 'Senjata Rahasia', Mampu Habisi Tentara India Tanpa Peluru

Dokumen rahasia itu pertama kali dirilis oleh Axios.

Menunjukkan bahwa Trump menguraikan peta jalan untuk memerangi keinginan China untuk mengubah tatanan dunia.

Salah satunya dengan kekuatan militer Amerika, yang digadang Trump bisa memberikan tekanan kepada negeri panda.

Militer AS, adalah salah satu kekuatan militer terkuat di muka bumi, selain itu, AS memiliki sistem aliansi tradisional dan banyak sekutu di seluruh dunia.

Baca Juga: Pria Yahudi Ini Disebut Nekat Bocorkan Dokumen-dokumen AS ke Israel hingga Secara Tak Langsung Menewaskan 60 Orang serta Merusak Hubungan Kedua Negara, Begini Nasibnya Sekarang

Secara khusus, pemerintahan Trump ingin 'mendidik' publik Amerika tentang bahaya China dan untuk menahan serta menghalangi para pemimpin Beijing.

"China tidak hanya ingin menghapus tetapi juga secara fundamental mengubah tatanan dunia yang telah ditetapkan AS. China ingin menjadi pusat dunia, melayani ambisi hegemoniknya," kata dokumen itu.

Beberapa ahli China telah membandingkan rencana AS sebagai 'sketsa' dari Perang Dingin baru.

"Isi dari rencana administrasi Trump untuk berurusan dengan China adalah meniru pemikiran Perang Dingin yang digunakan AS untuk berurusan dengan Uni Soviet," kata Wei Zongyou, profesor hubungan AS-China di Universitas Fudan.

Baca Juga: Langsung Dinikahi Tanpa Perhatikan Wajahnya Dulu, Malam Pertama Malah Kacau Balau Pria Ini Syok Sampai Ceraikan Istrinya Gara-gara Saksikan Penampakan Ini di Wajah Istrinya Seperti Ini

"Trump jelas tidak ingin Tuan Biden memiliki ruang untuk meredakan ketegangan dengan China," imbuhnya.

Sementara itu, Liu Weidong seorang ahli penelitian Amerika dari Akademi Ilmu Sosial China mengatakan bahwa Trump hanya ingin pemerintahan baru mengalami kesulitan.

"Masa jabatan Trump akan segera berakhir dan dia hanya ingin pemerintahan baru mengalami banyak kesulitan dengan China," katanya.

"Saya tidak berpikir dokumen yang baru terungkap itu tidak akan berdampak besar pada hubungan AS-China. Faktanya, Trump memiliki retorika yang lebih ekstrim terhadap China. Tanpa dokumen di atas, kita bisa tahu bagaimana hubungan AS-China sekarang," jelas Liu.

Baca Juga: Tidak Ada Tempat di Muka Bumi Ini yang Bakal Aman dari Perang AS-China, China Bahkan Berencana Membangun 2 Kapal Induk yang Lebih Besar

Diao Daming, seorang profesor di Renmin University of China di Beijing, mengatakan kepada Global Timesbahwa "Meskipun Trump menjadi presiden bebek yang lumpuh di hari-hari terakhirnya di Gedung Putih, dia masih dapat menciptakan lebih banyak warisan dengan menandatangani perintah eksekutif, meskipun organ eksekutif di bawah departemen yang berbeda tidak mungkin bekerja sama."

"Trump sebenarnya membuat jebakan atau menanam ranjau darat untuk pemerintahan Biden," kata Shen Yi, seorang profesor di Sekolah Hubungan Internasional dan Urusan Masyarakat Universitas Fudan, kepada Global Times.

Sementara itu, analis China mengatakan China perlu berhati-hati dan berhati-hati, dan tidak akan ada kejutan selama China sepenuhnya siap untuk pertarungan panjang dengan AS apakah itu diatur oleh Trump atau Biden.

Meski disebut bahwa militer AS kemungkinan tidak akan mendukung "kegilaan terakhir" pemerintahan Trump karena mereka mengetahui risiko perang dengan China, tetapi di bidang perdagangan dan investasi, Trump kemungkinan akan meninggalkan beberapa warisan, dan pemerintahan Biden juga akan kemungkinan mewarisi warisan ini dan menggunakannya sebagai pengaruh untuk tawar-menawar dengan China, Diao lebih lanjut mencatat.

Baca Juga: Kisah Junko Furuta, Si Gadis Cantik yang Disiksa dan Diperkosa Antek Yakuza Secara Brutal hingga Dibunuh dan Jasadnya Dibeton

Shen mengatakan bahwa "kita tidak dapat mengharapkan Biden untuk membatalkan semua kebijakan yang dibuat oleh pemerintahan Trump.

Menurutnya, China sepenuhnya siap untuk lebih banyak konflik dengan pemerintahan baru. Dan bahwa bersiap untuk pertarungan yang panjang selalu merupakan pilihan bijak bagi China."

Dihadapkan pada konflik tak berkesudahan, ini perbandingan kekuatan militer China dan AS.

Menurut peringkat Global Firepower berdasarkan indexPower kedua negara, Amerika Serikat memimpin dengan menempati peringkat pertama dalam hal kekuatan militernya. Sementara itu, China berada di peringkat ke-3, di bawah AS dan juga Rusia.

Anggaran pertahanan dan jumlah tentara

Melihat anggaran pertahanannya, militer AS juga merupakan yang terkaya dengan anggaran sebesar $ 750 miliar, sementara China tepat berada dibawah peringkat AS dengan anggaran sebesar $ 237 miliar.

Jumlah penduduk China sebanyak 1.384.688.986 jiwa dengan personel militer aktif 2.183.000, sementara AS memiliki penduduk 329.256.465 dengan personel militer aktif 1.400.000.

Tentara China memang lebih banyak dari AS, namun Negeri Paman Sam menunjukkan dirinya mampu bersaing jika mempertimbangkan jumlah penduduk China yang memang jauh di atas penduduk AS.

Selain itu, kedua negara memiliki personel militer cadangan, China sejumlah 510.000 dan AS lebih banyak dengan 860.000 personel.

Baca Juga: Sudah Habis Kesabaran Saksikan Kapal Nelayan China Ngeyel Suka Main Selongan Amerika Berencana Gunakan Cara Kasar Ini, Negara ASEAN Justru yang Panik Sendiri

AS dan China berbagi keunggulan di sektor darat

Dua negara yang tengah berkonflik sengit ini berbagi keunggulan di sektor darat.

Amerika Serikat memimpin untuk kepemilikan tank dan kendaraan lapis bajanya. Tank berjumlah 6.289 unit, sedangkan kendaraan lapis baja 39.253.

Sementara senjata lainnya China lebih unggul, dengan 3.800 artileri self-propelled, 3.600 artileri lapangan, dan 2.650 proyektor roket.

AS jauh meninggalkan China di sektor udara

AS memiliki total persenjataan untuk sektor udara sebanyak 13.264 unit, dengan yang paling banyak adalah helikopter berjumlah 5.768.

Sementara China hanya memiliki 3.210 total persenjataan udara, denganhelikopter sebanyak 911 unit.

Lainnya, AS memiliki 2.085 pesawat tempur, 715 pesawat serangan khusus, 945 angkutan, 742 misil khusus, 967 pesawat serang helos, dan 2.643 pelatih.

Dan China memiliki 1.232 pesawat tempur, 371 pesawat serangan khusus, 224 angkutan, 111 misil khusus, 281 pesawat serang helos, dan 314 pelatih.

Baca Juga: Sudah 5 Tahun Berlalu, Begini Detik-detik Olga Syahputra Berjuang Antara Hidup dan Mati, Billy: Momen Itu Sangat Mengerikan Dalam Hidup Gua

China memimpin dengan armada lautnya

Di sektor laut, angkatan bersenjata China dibekali dengan total aset 777, yang membuatnya menempati peringkat ke-2 untuk kekuatan lautnya.

Untuk sektor laut, China hanya kalah dari militer negara pimpinan Kim Jong-un, Korea Utara. Sementara AS di peringkat ke-4.

China memiliki 2 kapal induk, 74 kapal selam, 36 kapal perusak, 52 fregat, 220 patroli, 29 mine warfare.

Kemudian AS dengan 490 kekuatan armada, di antaranya 20 kapal induk, 66 kapal selam, 91 kapal perusak, 0 fregat, 13 patroli, 11 mine warfare.

Untuk diketahui, selain personel militer, anggaran, dan persenjataan, peringkat kekuatan militer menurut Global Firepower juga mempertimbangkan logistik, sumber daya, hingga kondisi geografi negara-negara dalam peringkat tersebut.

Di atas kertas, militer Amerika Serikat mungkin lebih unggul dibanding China. Namun, China pun merupakan lawan yang tangguh untuk AS.

Baca Juga: Kepergok Jadi Sasaran Mata-Mata Lima Negara Ini, China Langsung Mencak-Mencak Tak Terima dan Salahkan Amerika Karena Merasa Selalu Dijahati Negara-Negara Barat

(*)

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait