Find Us On Social Media :

Pria Yahudi Ini Disebut Nekat Bocorkan Dokumen-dokumen AS ke Israel hingga Secara Tak Langsung Menewaskan 60 Orang serta Merusak Hubungan Kedua Negara, Begini Nasibnya Sekarang

By Muflika Nur Fuaddah, Sabtu, 21 November 2020 | 14:55 WIB

Jonathan Pollard Dibebaskan

Intisari-Online.com - Seorang warga Amerika yang dipenjara pada tahun 1985 karena memata-matai Israel dibebaskan pada hari Jumat.

Lebih jauh, dia juga diizinkan pindah ke Israel, kata Departemen Kehakiman AS.

Jonathan Pollard menjalani hukuman 30 tahun karena membocorkan dokumen rahasia AS dan telah dibatasi oleh persyaratan pembebasan bersyarat ke Amerika Serikat sejak dibebaskan pada 2015, meskipun ada tekanan Israel untuk mengizinkannya pergi.

"Setelah meninjau kasus Tuan Pollard, Komisi Pembebasan Bersyarat AS menemukan bahwa tidak ada bukti yang menyimpulkan bahwa dia kemungkinan besar melanggar hukum," kata Departemen Kehakiman.

Baca Juga: Pamit Pergi ke Rumah Mantan Istri, Komar Hilang Selama 6 Hari, Saat Ditemukan Kondisinya Sudah Mengenaskan, Dikerumuni Biawak

Pollard, 66, adalah seorang analis intelijen Angkatan Laut AS pada pertengahan 1980-an ketika dia melakukan kontak dengan kolonel Israel di New York dan mulai mengirim berkas rahasia AS ke Israel demi uang puluhan ribu dolar.

Dia telah menyerahkan ribuan dokumen penting AS ke Israel, merusak hubungan antara dua sekutu dekat itu.

Serangan Israel Oktober 1985 di markas Tunisia Organisasi Pembebasan Palestina yang menewaskan sekitar 60 orang direncanakan dengan informasi dari Pollard, menurut dokumen CIA yang dibuka pada tahun 2012.

Dia ditangkap pada tahun 1985 dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup dua tahun kemudian, meskipun mengaku bersalah dalam kesepakatan yang diharapkan pengacaranya akan menghasilkan hukuman yang lebih ringan.

Baca Juga: Kepergok Jadi Sasaran Mata-Mata Lima Negara Ini, China Langsung Mencak-Mencak Tak Terima dan Salahkan Amerika Karena Merasa Selalu Dijahati Negara-Negara Barat