Penulis
Intisari-online.com -Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO telah mencatat 65 kasus virus Corona di antara para staf mereka di kantornya.
Dari 65 kasus tersebut termasuk lima orang yang bekerja di tempat itu dan melakukan kontak dengan satu sama lain.
Laporan ini didapat dari email internal yang bocor.
Dikutip dari euronews.com, agensi kesehatan PBB tersebut sedang menginvestigasi bagaimana dan di mana lima orang tersebut terinfeksi.
Masih belum jelas juga apakah penularan terjadi di kantor besar Jenewa itu sendiri.
Email yang didapatkan oleh Associated Press dari WHO sebagai konfirmasi Senin kemarin menjadi kali pertama WHO mempublikasi secara luas informasi tersebut.
Dr. Michael Ryan, kepala gawat darurat WHO mengatakan dalam konferensi pers di WHO Senin kemarin, "menurut sepengetahuanku, klaster yang sedang diinvestigasi merupakan bukti pertama penularan potensial di kantor WHO."
Email mengatakan jika separuh infeksi yang tercatat merupakan pegawai yang bekerja dari rumah.
Namun 32 kasus merupakan staf yang bekerja di kantor Jenewa.
Kantor Jenewa biasa dipakai 2000 orang bekerja dan WHO mengatakan mereka telah terapkan standar kebersihan yang ketat, pemindaian yang berkala dan tindakan pencegahan lainnya.
Email yang dikirimkan Jumat minggu lalu tersebut mengatakan Raul Thomas, kepala operasi bisnis di WHO mencatat jika lima orang telah positif mengidap Covid-19.
Lima orang tersebut empat dari tim yang sama dan satunya yang telah sering berkontak dengan mereka.
Hal ini mengindikasikan jika penanggulangan infeksi dasar dan prosedur jaga jarak mungkin telah dilanggar.
"Kami punya beberapa kasus yang terkait dengan kantor. Kami punya beberapa kasus minggu lalu yang berkaitan." ujar kepala teknis WHO untuk Covid-19 Maria Van Kerkhove.
Pernyataan Maria mengkonfirmasi jika ada pelanggaran penanganan Covid-19 yang dilakukan oleh pegawai WHO sendiri.
Dalam kasus terkait, Maria menambahkan, "ada beberapa kemungkinan cara bahwa mereka terinfeksi dari orang di luar kantor.
Baca Juga: Covid Hari Ini 25 Oktober 2020: Inilah 3 Aktivitas Berisiko Tinggi Penularan Covid-19, Apa Saja?
"Sehingga kami masih melakukan investigasi epidemiologi dengan itu."
Maria sendiri mengatakan pada dua minggu lalu jika tercatat tidak ada penularan di kantor WHO tapi ia menambahkan jika WHO sedang mengawasi hal tersebut.
WHO, pengawas pandemi Covid-19, sebelumnya telah mengatakan jika ada staf mereka yang terinfeksi Covid-19.
Namun WHO sendiri saat itu belum menyediakan jumlah detailnya.
"Sesuai protokol standar, kolega yang sakit menerima perawatan medis dan menyembuhkan diri di rumah," tulis email Jumat lalu.
"Lima kasus terakhir membawa total jumlah orang terinfeksi di kantor Jenewa mencapai 65 sejak awal pandemi."
Menurut email tersebut, 49 dari keseluruhan kasus telah terjadi dalam 8 minggu terakhir.
"Dengan ini sangat cocok dengan situasi yang dilaporkan di Jenewa dan di wilayah sekitarnya," kemudian ditambahkan "jumlah kasus lebih besar di antara yang bekerja di rumah mungkin ada dan tidak terlaporkan."
Sementara waktu penularan 16 kasus lainnya tidak jelas.
Penemuan tersebut datang di tengah melonjaknya kasus Covid-19 di Eropa, khususnya di Switzerland, kota Jenewa.
Email tidak merinci siapa saja yang terinfeksi, tapi staf WHO yang memiliki pengetahuan langsung dengan situasi tersebut mengatakan lima kasus terkait melibatkan anggota pimpinan wumum WHO yang juga merupakan spesialis penanggulangan infeksi.
Kesaksian tersebut tentu saja ia katakan dengan kondisi anonim alias namanya tidak berkenan untuk ia sebutkan, baik namanya sendiri sebagai saksi.
Email dari Thomas dikirim setelah pejabat WHO lain khawatir jika orang-orang yang berhubungan dengan grup tersebut masih bekerja di kantor Jenewa dan bisa menularkan Covid-19 kepada pegawai lainnya.
Manajer senior dilaporkan mengadakan pertemuan tertutup beberapa kali di WHO awal November sebelum dites Covid-19 minggu lalu.
Sosok tersebut mengkonfirmasi email yang didapat oleh media.
WHO telah mendapatkan sejumlah kritik terkait cara penanganan pandemi Covid-19.
Presiden AS Donald Trump menuduh WHO bekerja sama dengan China untuk sembunyikan kondisi sebenarnya mengenai kapan penularan tersebut.
Juni kemarin AP temukan WHO secara luas memuji China atas transparansi dan kecepatan mereka melaporkan infeksi ini.
Namun dalam pertemuan pribadi tunjukkan pejabat WHO frustrasi dengan cara China merilis informasi wabah tersebut.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini