Penulis
Intisari-online.com -Gencatan senjata antara Armenia dan Azerbaijan atas konflik Nagorno-Karabakh telah resmi berlaku.
Dengan demikian maka pasukan penjaga perdamaian Rusia sudah masuk ke wilayah Nagorno-Karabakh.
Mereka ditugaskan di wilayah itu selama 5 tahun ke depan.
Namun di hari pertama mereka memasuki wilayah yang telah alami perang selama 2 bulan terakhir, tentara Rusia syok melihat apa yang terjadi di tempat itu.
Dilansir dari 24h.com.vn dari Reuters, sebuah adegan terekam saat truk dan kendaraan lapis baja membawa pasukan penjaga perdamaian Rusia ke Nagorno-Karabakh.
Mereka melihat jenazah seorang tentara tergeletak di tengah jalan saat konvoi bergegas mendaki bukit.
Mobil-mobil dengan pecahan peluru meintas, truk juga tergeletak di pinggir jalan di dekat tangki yang terbakar dan kendaraan militer lain yang rusak.
Beberapa mayat berada di dalam kendaraan yang menyerupai ambulans militer.
Ada satu kaki mayat terbalut, sedangkan bagian tubuh lainnya rusak.
Di wilayah Lachin, dekat Armenia, sekelompok orang Armenia dilaporkan bertempur memperebutkan kekuatan pertahanan Nagorno-Karabakh.
Sekelompok orang mengangkat tangan untuk menyambut konvoi Rusia yang lewat tetapi berbagi bahwa mereka tidak puas dengan perjanjian damai.
Suren Zarakyan, 50, pindah ke wilayah Lachin dari Yerevan, ibu kota Armenia, pada tahun 1990-an setelah orang-orang Armenia mengelola daerah itu dalam perang pertama di wilayah Nagorno-Karabakh.
Menikah dengan dua anak, Suren mengatakan dia memelihara lebah madu sebelum konflik.
Pria itu juga mengatakan dia merasa "malu mendengar tentang gencatan senjata" karena memperkuat kepentingan teritorial Azerbaijan dan membuka jalan bagi penempatan militer Rusia di sana.
"Saya berharap dari Rusia lebih banyak dan lebih cepat.
"Tetapi mereka tertarik pada pangkalan dan sasaran mereka.
"Tidak masalah apakah pangkalan itu terletak di Azerbaijan atau Armenia, tetapi penting untuk tidak membiarkan Turki hadir di sini. "- paparnya.
Presiden Rusia Vladimir Putin mencantumkan lebih dari 4.000 orang tewas di kedua sisi, termasuk warga sipil.
Selain itu, 8.000 orang terluka dan puluhan ribu harus meninggalkan rumah untuk mengungsi.
Di dekat kota Kalbajar, di jalan lain, minoritas Armenia yang pergi dapat dilihat.
Truk-truk yang penuh dengan furnitur berdesakan dengan mobil-mobil yang harus diperbaiki.
Warga bakar rumah hadapi gencatan senjata
Sementara itu melansir The Guardian, warga desa di luar Nagorno-Karabakh membakar rumah mereka Sabtu kemarin sebelum mengungsi ke Armenia.
Batas waktu mereka pergi dari wilayah tersebut adalah akhir pekan ini, dan setelah itu wilayah sengketa itu diberikan kepada Azerbaijan sebagai bagian dari kesepakatan perdamaian.
Warga distrik Kalbajar di Azerbaijan memulai pembakaran rumah-rumah mereka minggu ini setelah resmi diumumkan Azerbaijan akan menguasai wilayah tersebut.
Sebelumnya wilayah itu dikontrol oleh separatis Armenia berpuluh-puluh tahun lamanya.
Perang antara separatis yang didukung oleh pasukan Armenia dan Azerbaijan meluber menjadi perang hebat di Nagorno-Karabakh akhir September lalu dan berlangsung selama 6 minggu.
Sabtu kemarin Aremnia mengatakan jika 2.317 tentara mereka terbunuh dalam perang itu, peningkatan hampir 1000 dari jumlah resmi sebelumnya.
Azerbaijan sendiri belum paparkan berapa korban jiwa yang jatuh dari perang tersebut.
Namun pernyataan resmi dari presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan jika jumlah tentara dan warga yang terbunuh di konflik itu lebih dari 4000 dan puluhan ribu warga telah dipaksa lari dari rumah mereka.
Di desa Kalbajar Charektar, perbatasan dengan distrik Martakert yang tetap jadi wilayah Armenia, setidaknya ada 6 rumah terbakar pada Sabtu pagi.
Kalbajar merupakan desa dengan populasi terpadat diisi oleh etnis Azerbaijan sebelum mereka diusir oleh Armenia pada perang 1990.
Sebagian besar rumah yang dibakar itu juga merupakan rumah yang dulunya milik warga Azerbaijan.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini