Find Us On Social Media :

Padahal Baru Saja PM Armenia Tandatangani Berakhirnya Konflik Nagorno-Karabakh, Krisis Baru Muncul, Orang-orang Tumpah di Jalanan Lakukan Protes Ini

By Tatik Ariyani, Kamis, 12 November 2020 | 21:08 WIB

Ribuan warga Armenia menuntut Perdana Menteri Nikol Pashinyan mundur

Intisari-Online.com - Beberapa menit setelah Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan menandatangani perjanjian untuk mengakhiri konflik atas Nagorno-Karabakh, krisis baru meletus di dalam negeri.

Kesedihan dan frustrasi tumpah ke jalan-jalan ibu kota Yerevan menyusul pengumuman mengejutkan pada dini hari Selasa.

Melansir Al Jazeera, Kamis (12/11/2020), kesepakatan damai telah ditandatangani untuk mengakhiri konflik di daerah kantong yang memisahkan diri Nagorno-Karabakh, termasuk konsesi teritorial yang menguntungkan Azerbaijan dan setidaknya lima tahun kehadiran penjaga perdamaian Rusia.

Para demonstran menyerbu parlemen dan kursi pemerintahan segera setelahnya.

Baca Juga: Pria Penggali Selokan Ini Temukan ‘Jalan Rahasia’ ke Gudang Emas Milik Sebuah Bank, Namun Justru Ini yang Dilakukannya Hingga Ia Harus Terima Ganjarannya

Protes hari kedua diselenggarakan oleh partai-partai oposisi dan melihat mantan perdana menteri dan tokoh masyarakat terkenal lainnya memberikan pidato yang menggebu-gebu tentang perlunya seorang pemimpin baru.

Dimulai di Teater Opera, kerumunan kemudian berbaris dalam konvoi - meneriakkan "Nikol, pengkhianat!" - ke kursi pemerintahan, sebelum menuju ke parlemen untuk menyerukan pemakzulan Pashinyan.

Teater Opera adalah sebuah tempat yang penting untuk mengadakan pertemuan gerakan asli kemerdekaan Nagorno-Karabakh di tahun 1980-an

Orang-orang dari berbagai lapisan masyarakat ternyata, dari etnis Armenia yang melarikan diri ke Yerevan dari Nagorno-Karabakh di tengah kekerasan, hingga penyanyi terkenal, Sofi Mkheyan; kerumunan itu disatukan oleh amarah dan perasaan pengkhianatan.

Baca Juga: Terang-terangan Minta Pengadaan Dana Fantastis untuk Pembangunan Timor Leste, Tapi Tak Dituruti, Perdana Menteri Timor Leste Ini Pilih Mundur dari Jabatan, Apa Alasannya?