Find Us On Social Media :

Lewat Program Titip Bandaku, Dokumen Vital Warga Merapi diubah Menjadi Arsip Digital

By Fathia Yasmine, Kamis, 12 November 2020 | 19:27 WIB

Suasana proses digitalisasi dokumen milik warga di Dukuh Gondang, Balerante, Kemalang, Kabupaten Klaten.

Intisari-online.com - Arsiparis Klaten yang mengawal Program Titip Bandaku, hampir dua bulan lamanya menyisir arsip warga rawan bencana yang berada di Dukuh Gondang, Balerante, Kemalang, Klaten.  

Sampai akhir Oktober 2020, hampir ratusan arsip vital warga seperti sertifikat, akte nikah, BPKB, kartu keluarga, KTP, akte kelahiran, hingga ijazah, berhasil dialih-mediakan menjadi arsip digital.

Terutama bagi warga di kawasan rawan bencana yang berjarak 5 km dari puncak Merapi, seluruh dokumen wajib dilaporkan guna mencegah kehilangan.

Sebelum petugas datang di lokasi, warga sudah berkerumun menunggu. Lokasi alih media pun diselenggarakan di rumah warga Jainu Rekso Giri, warga sekaligus Kepala Urusan Perencanaan Desa Balerante, Kemalang.

Baca Juga: Pijat Kaki dengan Minyak Wijen, Segudang Manfaat Ini Anda Dapatkan

Kehadiran arsiparis pun disambut antusias oleh warga yang membawa berkas berharga di map plastik.

Kepala Bidang Kearsipan Dinas Arsip dan Perpustakaan Klaten Rinto Patmanto, menyebut, arsiparis Klaten secara berkala melakukan jemput bola melalui program Titip Bandaku untuk menyelamatkan arsip warga Merapi.

“Sudah ada 200 keluarga yang mengikuti program ini. Kami tutunkan tujuh petugas ke Balerante, yang pasti dengan mengikuti program ini arsip warga sudah ada arsip digitalnya. Warga cukup membawa surat pengantar kepala desa untuk memperoleh arsip digital miliknya yang sudah autentikasi," ujar Rinto.

Rinto menyebut, kegiatan ini menjadi salah satu langkah antisipasi dari pemerintah, menginat status Gunung Merapi yang berada di status siaga.

Baca Juga: Ingat, Banyak Dijual di Pasaran, Jangan Pernah Gunakan Parfum dengan Ciri-ciri Berikut Ini, Bahaya! Bisa Sebabkan Kanker!

"Apalagi saat ini Merapi dalam status siaga. Minimal pemerintah sudah antisipasi. Mitigasi itu tidak saja korban jiwa, ternak atau harta benda, tapi dokumen penting warga Merapi juga perlu diselamatkan,” terang Rinto saat dikonfirmasi Tim Pemberitaan Dinas Kominfo Klaten (11/11/2020).

Kehadiran program ini pun turut disambut baik oleh Susanti (27), warga Ngipik Sari, Balerante. Ia menyebut, kehadiran erupsi di tahun 2010 membuat beberapa dokumen milik sang mertua nyaris musnah akibat awan panas.