Mengutip Bloomberg, Senin (9/11), dalam langkah drastis, Pemerintah China memutuskan menghentikan rencana penjualan saham Ant senilai US$ 35 miliar pada minggu lalu, atau hanya beberapa hari sebelum raksasa fintech itu akan go public di Shanghai dan Hong Kong.
Sejauh ini perwakilan Ant menolak berkomentar.
Tapi sebelumnya Ma sempat dipanggil oleh regulator China untuk "wawancara pengawasan".
Itu beberapa hari sebelum Pemerintah China menemukan serangkaian kekurangan yang mungkin memerlukan perombakan di internal Ant.
Menurut Morningstar Inc, berdasarkan peraturan baru China yang diusulkan, aturan itu dapat memaksa Ant untuk mempertebal modalnya agar mendapat izin meminjamkan dana ke publik dan mendapat izin operasi di seluruh negeri.
Ant akan membutuhkan modal tambahan untuk memenuhi tuntutan peraturan yang lebih ketat.
Perusahaan pemberi pinjaman online seperti Ant kemungkinan diminta untuk menyediakan setidaknya 30% sumber dana yang akan dialokasikan untuk pinjaman.
Sementara saat ini dana Ant hanya sekitar 2% dari jumlah penyaluran pinjaman yang berada di neraca Ant.