Ribuan pengunjuk rasa menentang darurat militer Rabu kemarin untuk berkumpul di pusat kota Yerevan, ibu kota Armenia.
Pengunjuk rasa itu menyerukan pengunduran diri Nikol Pashinyan.
Gencatan senjata baru dia tandatangani Senin malam, ditengahi oleh Rusia.
Pengunjuk rasa itu tidak bergerak atas kemauan sendiri.
Partai oposisi di Armenia, walaupun hanya ada 1 di parlemen, telah menyerukan ancaman kepada Pashinyan untuk mundur tengah malam saat itu juga.
Kepala staf Pashinyan pun menyeru balik.
"Kami tidak akan perbolehkan elemen kriminal mengambil kekuatan dan akan terapkan semua penanganan yang disediakan oleh hukum untuk lakukan ini. Jangan ragu."
Beberapa pengunjuk rasa mengatakan Nikol seharusnya berkonsultasi dengan para warganya sebelum menyetujui gencatan senjata itu.