Find Us On Social Media :

Bergerak Sesuka Hati dan Tak Ikuti Aturan, Kapal Serbu Amfibi China Berlayar Dekati Taiwan, Lewati Jalur yang Sedang Disengketakan Ini

By Mentari DP, Sabtu, 7 November 2020 | 14:30 WIB

Ilustrasi kapal-kapal China.

Intisari-Online.com - China sangat tahu bahwa militernya lebih kuat daripada Taiwan.

Tak heran, militer negeri Panda terus menerus memprovokasi militer Taiwan.

Seperti yang baru-baru ini media Taiwan laporkan.

Dilansir dari kontan.co.id pada Sabtu (7/11/2020), kapal serbu amfibi Tipe 075 pertama China terlihat di Laut China Selatan, dekat dengan Taiwan.

Baca Juga: Relatif Lebih Aman, Ini Obat Penurun Panas Alami untuk Anak Anda

Kapal serbu amfibi Tipe 075 muncul di dekat Pangkalan Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) di Sanya, Provinsi Hainan, di depan pintu Laut China Selatan, menurut media Taiwan, SET News Channel.

 

"Lokasinya sangat dekat dengan Taiwan," sebut SET News Channel seperti dikutip Global Times, Kamis (5/11).

Ini pertama kalinya Tipe 075 muncul di Sanya.

Warga Shanghai, tempat kapal serbu amfibi itu dibangun, mengklaim Tipe 075 meninggalkan kota pada akhir Oktober lalu.

Baca Juga: Kim Jong-Un Pernah Merokok di Dekat Rudal Balistiknya, Kini Korea Utara Larang Semua Orang Merokok di Tempat Umum, Adakah yang Berani Menghukum Sang Diktator?

Menurut Song Zhongping, pakar militer China dan komentator TV, kapal serbu amfibi Type 075 perlu menjalani lebih banyak uji coba laut.

"Dan, dibandingkan dengan Laut Kuning atau Laut China Timur, Laut China Selatan memiliki ombak yang lebih besar dan angin yang lebih kuat," katanya kepada Global Times. 

Menguji lebih lanjut kapal serbu amfibi

Kapal serbu amfibi Type 075 pertama China resmi meluncur pada September 2019, berhasil menyelesaikan uji coba laut pertamanya pada Agustus tahun ini.

"Uji coba laut yang baru di Laut China Selatan akan menguji lebih lanjut kapal perang tersebut, yang merupakan langkah penting sebelum memasuki layanan dengan Angkatan Laut PLA," ujar Song.

Kapal induk kedua China juga menjalani pengujian dan pelatihan di Laut China Selatan pada November 2019, sebelum ditugaskan ke Angkatan Laut PLA di Desember 2019.

Ketika kapal induk Shandong meninggalkan galangan kapal di Dalian, Provinsi Liaoning, dan berlayar ke Laut China Selatan untuk uji coba laut dan akhirnya tiba di Sanya untuk upacara komisioning, kapal tersebut melakukan transit melalui Selat Taiwan.

Dari sudut pandang geografis, jika sebuah kapal ingin berlayar antara bagian Utara dan Selatan China, kemungkinan besar akan melalui Selat Taiwan.

"Karena itu adalah rute terpendek," ungkap Song.

Ini juga bisa berlaku untuk Tipe 075.

Baca Juga: Laporan Masalah Kesehatannya Terkuak, Vladimir Putin Disebut Akan 'Mengundurkan Diri' Sebagai Presiden Rusia, Bermula Ketika Gejala-gejala Ini Muncul di Tubuhnya

 

"Kapal perang PLA dapat berlayar melalui Selat Taiwan sesuka mereka, dan tidak ada "garis tengah"."

"Ini karena kedua belah pihak adalah wilayah China," imbuhnya.

Kapal serbu amfibi Tipe 075 milik China, kapal perang terbesar kedua setelah kapal induk, juga mendapat mesin tempur baru.

Yakni, drone helikopter yang secara signifikan bisa memperluas kemampuan tempur kapal perang itu.

Menurut foto yang beredar di media sosial, drone helikopter itu terlihat parkir di dek penerbangan Tipe 075 saat berlabuh di Shanghai pada Juli lalu. 

Dibanding helikopter Z-8 atau Z-18 yang tepat berada di sebelahnya, ukuran drone helikopter tersebut sekitar setengah dari Z-8 atau Z-18.

Itu berarti, panjangnya sekitar 10 meter dan tinggi tiga meter, sebuah drone helikopter yang relatif besar.

(S.S. Kurniawan)

(Artikel ini sudah tayang di kontan.co.id dengan judul "Memanas, kapal serbu amfibi China berlayar di Laut China Selatan dekat Taiwan")

Baca Juga: Selangkah Lagi Jadi Presiden Baru AS, Tiba-tiba Israel Beri Peringatan ke Joe Biden, Klaim Kata-katanya Ini Bisa Picu Perang Nuklir antara Israel dengan Iran, 'Dia Berbeda dengan Trump'