Find Us On Social Media :

Sejarah Timor Leste: Alasan Timor Timur Diinvasi Indonesia dan Campur Tangan Amerika Serikat dalam Operasi Seroja

By Khaerunisa, Sabtu, 7 November 2020 | 13:47 WIB

(ilustrasi) Sejarah Timor Leste

Baca Juga: Belum Mencapai Angka Keramat 270 Suara, Joe Biden Disebutkan Akan Berpidato, Kira-kira Apa Isi Pidatonya?

Dokumen 1, tanggal 5 Juli 1975, adalah catatan pembicaraan antara Ford dan Suharto yang diadakan di Camp David di Amerika Serikat.

Kedua pemimpin bertemu hanya dua bulan setelah kekalahan terakhir AS di Vietnam, membahas kepentingan bersama mereka dalam menekan gejolak politik dan ideologis di Asia Tenggara.

Suharto meminta bantuan militer dan intelijen AS lebih banyak. Dia juga secara blak-blakan menyatakan bahwa tidak ada alternatif selain memasukkan Timor Timur, dan menyebut kelompok politik Timor yang menyerukan kemerdekaan 'dipengaruhi Komunis', ketakutan yang sama dirasakan pemerintah Amerika Serikat.

Bagaimana pengaruh AS tampak dari tindakan Soeharto setelah pertemuan itu.

Baca Juga: Lama Menguap, Kasus Penyuapan dan Korupsi Garuda Indonesia Kini Sampai Diperiksa KPK Inggris, Apa Sebabnya?

Rupanya didorong oleh pertemuannya dengan Ford, Soeharto kembali ke rumah untuk membuat pernyataan publik pertamanya yang menyatakan bahwa Timor Leste tidak bisa dibiarkan merdeka.

Dokumen 2, tertanggal 12 Agustus 1975, menguraikan diskusi yang diadakan oleh Kissinger dan beberapa staf seniornya.

Sebuah kudeta telah dilaporkan di Timor Timur tetapi tidak jelas apakah Uni Demokratik Timor yang pro-Portugis atau Fretilin yang pro- kemerdekaan telah mengambil alih.

Kissinger berkomentar: “Sangat jelas bahwa Indonesia akan mengambil alih pulau itu cepat atau lambat.”