Putin: Kedok Kebebasan Berekspresi Menyinggung Perasaan Orang Beriman, dan Dimanfaatkan Oleh Orang yang Suka Kekerasan, Inilah Mengapa Konflik Agama Selalu Berkembang di Masyarakat

May N

Penulis

Tanggapi meningkatnya aksi terorisme setelah kasus karikatur Nabi Muhammad, Putin jelaskan bagaimana konflik agama berkembang

Intisari-online.com -Rusia harus mencegah setiap provokasi yang berasal dari perbedaan keyakinan, Presiden Vladimir Putin mengatakan pada pertemuan dengan perwakilan komunitas agama pada Rabu (4/11).

“Seperti yang kita lihat, situasi di negara-negara tertentu rumit, dan kita bisa melihat kegiatan berbagai provokator.

"Mereka, yang di bawah kedok kebebasan berekspresi, menyinggung perasaan orang beriman, dan mereka yang menggunakannya sebagai alasan untuk membenarkan kekerasan dan intoleransi mungkin terjadi," katanya.

Menurut Putin, hasilnya sama, karena konflik berkembang di masyarakat sebagai bola salju dan bisa membara selama bertahun-tahun bahkan dekade".

Baca Juga: 'Saya Paham Kemarahan Umat Muslim Dunia', Ujar Presiden Macron, yang Membela Diri Jika Ia Justru Melindungi Umat Muslim dari Radikalisme, Benarkah Demikian?

"Kita harus, harus melakukan yang terbaik bersama untuk mengesampingkan secara prinsip skenario seperti itu di negara kita," ujar dia seperti dikutip TASS.

Pemimpin agama memainkan peran khusus

Presiden Rusia percaya, para pemimpin agama Rusia memainkan peran khusus dalam harmonisasi hubungan antaretnis dan antaragama untuk mencegah ekstremisme juga terorisme.

"Orang-orang memperhatikan pendapat Anda, kata-kata Anda, dan ini sangat penting ketika posisi bulat Anda dan kepatuhan yang jelas terhadap nilai-nilai perdamaian, kebaikan dan belas kasihan disuarakan," kata Putin.

Baca Juga: Sempat Ramai Putin Calonkan Diri Untuk Jadi Presiden Rusia Sampai 2036 Mendatang, Kenapa Mantan Intel Rusia Tersebut Disebut Akan Segera Akhiri Kepemimpinannya?

Selain itu, Putin bilang, perwakilan dari semua agama berkontribusi dalam perjuangan bersama melawan penyebaran penyakit berbahaya, Covid-19.

"Anda mempersatukan mereka yang tidak tetap acuh tak acuh dan yang, bersama para klerus, melakukan pekerjaan sukarela yang mulia, mendukung mereka yang membutuhkan bantuan dan perhatian, terlepas dari etnis atau keyakinan mereka," tegasnya.

Putin mencontohkan, pendeta bekerja dan sangat dekat dengan pasien virus corona dan terkadang mempertaruhkan nyawa mereka sendiri untuk mendukung tetangga.

"Sayangnya, ada kasus tragis ketika mereka meninggal dan melakukan ini tanpa pamrih dalam menjalankan tugas pastoral mereka. Gratis, bukan untuk uang," tambah Putin.

Baca Juga: Berani Tunjukkan Gambar Kartun Nabi Muhammad SAW, Guru di Perancis Ini Dipenggal, Presiden Macron: 'Ini Serangan Teror Islam!'

"Yang utama bagi kita adalah nilai absolut dari setiap kehidupan manusia, dan pilihan ini sebagian besar dipengaruhi oleh nilai-nilai yang menjadi landasan semua agama tradisional di Rusia, yaitu Ortodoksi dan agama Kristen lainnya, Islam, Budha dan Yudaisme," kata Putin. (*)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Putin: Konflik agama berkembang di masyarakat sebagai bola salju"

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Artikel Terkait