Find Us On Social Media :

Gantungkan Ekspektasi Setinggi Langit, Australia Sebut Indonesia di Masa Depan Mampu Imbangi Kekuatan China, 'Hubungan dengan Indonesia Bisa Menjadi Lebih Penting daripada Lainnya'

By Tatik Ariyani, Kamis, 5 November 2020 | 10:10 WIB

Ilustrasi Australia

Intisari-Online.com - Tahun 2018 lalu, ABC News pernah mencatat, jika ekonomi Indonesia terus tumbuh dengan kecepatan saat itu, Indonesia akan menjadi salah satu negara terkuat di dunia dalam beberapa dekade mendatang.

Namun, meski kebangkitan China telah membayangi pemikiran kebijakan luar negeri Australia, pertumbuhan ekonomi Indonesia tampaknya hampir tidak tercatat.

Ahli strategi Hugh White dari Australian National University telah membahas apa arti perkembangan ini bagi Australia dalam esai utama untuk edisi majalah Urusan Luar Negeri Australia (Australian Foreign Affairs).

"Indonesia, tetangga sebelah kita, pada akhirnya akan menjadi negara yang sangat kaya dan oleh karena itu sangat kuat. Dan kita belum benar-benar memikirkan tentang apa yang akan terjadi," kata Profesor White pada program The World ABC.

Baca Juga: Sewenang-wenang Gunakan Kekuasaan, Langkah Donald Trump untuk Raih Kemenangan di Pemilu AS Ini Rupanya Merupakan 'Skenario Kiamat' yang Jadi Momok Rakyat Amerika

Melansir ABC News (9 Juli 2018), Profesor White mengatakan Pemerintah Australia saat itu memperkirakan bahwa ekonomi Indonesia akan menjadi tiga kali lipat dari ukuran Australia pada tahun 2030, dan bahkan dapat menjadi yang terbesar keempat di dunia pada tahun 2050.

“Perekonomian Indonesia yang lucu karena dalam beberapa hal terlihat sangat tidak teratur - banyak korupsi, sistem hukum yang buruk dan banyak nasionalisme yang dapat menghambat perdagangan,” katanya.

"Tetapi faktanya adalah bahwa untuk waktu yang lama sekarang, ini telah tumbuh rata-rata 5 atau 6 persen per tahun, dan tampaknya tidak banyak alasan untuk tidak mengharapkannya terus melakukan itu."

Profesor White mengatakan ada dua cara utama untuk melihat pertumbuhan Indonesia: sebagai potensi ancaman, atau sebagai aset strategis potensial di kawasan di mana dinamika kekuatan mulai bergeser untuk menguntungkan China.

Baca Juga: Sama-sama Gila, Seorang Perawat Membunuh dan Memasak Dokter yang Memaksa Lakukan Hubungan Badan Padanya, Hukuman Kepada Si Perawat Sungguh Mengenaskan