Secara ideologis, kehancuran pemilu AS akan melibatkan litigasi tanpa henti yang bisa dimanfaatkan menjadi bahan propaganda bagi Partai Komunis.
Para pemimpin China dapat menunjuk AS sambil mengatakan hancurnya politik AS sebagai gejala meredupnya kekuatan demokrasi.
Cara Trump menangani pandemi telah membuat AS menjadi sasaran belas kasihan di seluruh dunia.
Jika ia akan tetap lakukan pengkhianatan dari hasil pemilu AS besok, demokrasi AS jelas akan runtuh.
Kemudian, jika ada grup milisi sayap kanan yang mengintimidasi para rakyat yang siap berpesta demokrasi dan kekacauan mematikan terjadi di AS pada 3 November, media pemerintah China akan membesar-besarkannya menjadi bahan propaganda mereka.
Sedangkan jika Trump menang, maka China akan mendapatkan keuntungan lebih besar lagi.
Meskipun Trump periode kedua akan terapkan kebijakan politik dan teknologi yang ketat untuk China, kelanjutan masa jabatannya akan menjadi penguat rezim Xi Jinping.
Contohnya, pasti akan ada banyak warga AS yang menganggapnya sebagai presiden yang tidak sah.