Find Us On Social Media :

Saat FBI Tangkap 5 Agen Mata-mata China di AS Terkait Operasi yang Dipelopori oleh Xi Jinping, Direktur FBI: China Sungguh Keterlaluan!

By Muflika Nur Fuaddah, Minggu, 1 November 2020 | 13:53 WIB

(ilustrasi) China

Intisari-Online.com - Lima orang ditangkap di Amerika Serikat atas tuduhan bekerja sebagai agen alias mata-mata China yang menyasar para penentang Partai Komunis China.

Lima orang tersebut, beserta tiga lainnya yang diyakini berada di China, menghadapi dakwaan berusaha memaksa orang-orang agar pergi ke China untuk menghadapi hukuman.

Para terdakwa dikatakan merupakan bagian dari operasi yang disebut "Foxhunt" yang menurut China menyasar buronan; namun menurut para pengkritik ditujukan pada orang-orang yang menentang partai komunis.

FBI mengatakan China telah "melanggar berbagai norma dan hukum".

Baca Juga: Sudah Mati-matian Merdeka dari Indonesia, Timor Leste Rupanya Sempat Dikacaukan oleh Satu Orang yang Berani Tembak Presidennya hingga Bikin Kondisinya Makin Runyam

Dokumen pengadilan menyebutkan bahwa para terdakwa dituduh berkonspirasi untuk bertindak sebagai agen ilegal Republik Rakyat China.

Enam dari 10 terdakwa dikenai dakwaan tambahan yakni melakukan konspirasi untuk melakukan penguntitan antar negara bagian dan antar negara.

Dokumen-dokumen itu mengatakan para terdakwa menempatkan para pihak penentang dalam pengawasan dan berusaha memaksa mereka untuk kembali ke China.

Direktur FBI Christopher Wray mengatakan:

Baca Juga: Negaranya 'Membara', Kini dengan Tali dan Senjata Kayu, Ratusan Diaspora Pulang ke Armenia Berlatih Perang: Bersiap untuk Sesuatu yang Penting

"Dakwaan hari ini mencerminkan contoh lain dari perilaku ilegal China yang meluas dan sedang berlangsung — dan penolakan kami untuk menoleransinya.

"Sederhananya: Sungguh keterlaluan bahwa China mengira bisa datang ke pantai kami, melakukan operasi ilegal, dan memanipulasi di sini, di Amerika Serikat, untuk keinginan mereka."

Apa dakwaannya?

Orang-orang yang diduga sebagai agen tersebut dituduh mengancam, mengawasi dan mengintimidasi satu orang yang disebutkan dalam dokumen pengadilan sebagai John Doe-1, seorang penduduk New Jersey.

Baca Juga: Dengan Mudah Tertipu Mentah-mentah, Wanita Ini Tidak Sadar Jika Pria yang Habiskan Malam Pertama Dengannya Bukan Suaminya, Kejadian Berikutnya Lebih Memalukan Lagi

Pada 2017, mereka diduga membawa ayahnya yang berusia lanjut dari China ke AS untuk mengancamnya dan membuatnya kembali ke China.

Dokumen pengadilan menyatakan bahwa para agen juga berusaha menyewa detektif swasta untuk mengawasi anak perempuan John Doe-1.

Putrinya dan teman-temannya dikirimi pesan berisi ancaman melalui internet.

Pada 2018, sebuah catatan diduga ditempatkan di pintu depan rumah John Doe yang memberitahunya bahwa ia harus kembali ke China, menghadapi hukuman 10 tahun penjara, dan keluarganya tidak akan diganggu lagi.

Baca Juga: Sampai Punya 28 Anak, Terkuak Pria Ini Punya 120 Istri, Menikah di Tiap Tempat yang Dikunjungi

Kemudian antara Februari hingga April 2019, sejumlah paket diduga telah dikirim ke kediaman John Doe-1.

Paket-paket itu dikatakan berisi surat dan video dengan pesan yang ditujukan untuk memaksa ia kembali ke China dengan mengancam akan melukai anggota keluarga yang masih tinggal di sana.

'Foxhunt dipelopori Xi Jinping'

Jika para terdakwa terbukti bersalah, mereka akan menghadapi hukuman penjara maksimal lima tahun.

Baca Juga: Tak Disangka, Gadis Cantik dan Pendiam Ini Ternyata Gemar Menculik Pria, Lalu Membius dan Memperkosanya, Tapi Salah Satu Korban Malah Katakan Hal Mengejutkan Ini

Enam orang yang dituduh melakukan penguntitan antar negara bagian dan antar negara menghadapi hukuman tambahan lima tahun penjara.

"Upaya pemerintah China yang kurang ajar untuk memata-matai, mengancam, dan melecehkan warga negara kami sendiri dan penduduk tetap yang sah, di tanah Amerika, adalah bagian dari beragam kampanye pencurian dan pengaruh buruk China di negara kami dan di seluruh dunia," kata Wray.

Awal tahun ini, ia memperingatkan bahwa China adalah ancaman keamanan terbesar bagi AS, merujuk pada Operasi Foxhunt.

Ia mengatakan operasi itu "dipelopori" oleh Presiden Xi Jinping.

Baca Juga: Cukup Berkumur dengan Air Garam Tiap Hari, 7 Hal Ajaib Ini Akan Langsung Terjadi dalam Tubuh, Tak Ada Salahnya Dicoba!

Foxhunt dimulai pada 2015 dan dilaporkan telah menangkap ratusan ribu orang yang dicari.

Baca Juga: Bela Mati-matian Penistaan Agama, Prancis Terjebak 'Lingkaran Setan' Sehingga Jadi Incaran Aksi Terorisme Esktrem, Senjata Makan Tuan?

 (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Saat FBI Tangkap 5 Agen Mata-mata China di AS