Find Us On Social Media :

Uji Coba Sistem Rudal S-400, Turki Diancam Sanksi oleh AS: Buanglah, Berhenti Mengoperasikannya

By Muflika Nur Fuaddah, Kamis, 29 Oktober 2020 | 11:11 WIB

S-400 Triumf

Intisari-Online.com - AS menyatakan, Turki terancam menghadapi sanksi mereka setelah melakukan uji coba terhadap sistem rudal S-400 buatan Rusia.

Pernyataan itu disampaikan R Clarke Cooper, pejabat top di Kementerian Luar Negeri AS yang bertanggung jawab atas penjualan senjata.

"Risiko (terkena sanksi) semakin nyata karena... mereka masih terus mengejar pembelian S-400," kata Cooper kepada awak media.

"Dan, tentu saja, hukuman bakal semakin dipertimbangkan dan menjadi opsi," lanjut dia, sebagaimana diwartakan AFP pada Rabu (28/10/2020).

Baca Juga: Kecoa untuk Obat Kecantikan, Binatang Menjijikkan Ini di Tangan Petani Kecoa di Tiongkok bisa Hasilkan Miliaran Rupiah Sekali Panen!

Sebelumnya, Turki sudah menyatakan melakukan uji coba terhadap sistem rudal dengan kode NATO SA-21 Growler itu, meski sudah diperingatkan AS.

Washington menyatakan, pembelian S-400 selain tidak sesuai dengan NATO, memungkinkan Rusia menganalisa jet tempur mereka dan menghancurkannya.

Pada 2017, Kongres mengesahkan undang-undang dikenal sebagai CAATSA, di mana mereka bakal menghukum siapa pun yang membeli senjata dari musuh AS.

Washington pun memutuskan untuk menendang Ankara dari program jet tempur siluman F-35, setelah mereka membeli S-400 tiga tahun lalu.

Baca Juga: Nyali Pelaut Inggris Dibikin Runtuh oleh 4 Kapal Selam Indonesia saat di Selat Lombok, RI Alugoro: 'Bon Voyage'

Cooper menerangkan, dia memperingatkan pemerintahan Presiden Recep Tayyip Erdogan untuk tidak mengaktivkan sistem pertahanan tersebut.

Bahkan setelah diuji coba, Cooper menuturkan dia masih menaruh harapan bahwa Turki tidak akan sampai resmi mengiperasikannya.

"Buanglah, berhenti mengoperasikannya."

Baca Juga: Bukti Tentara India Berhasil Kadali Tentara China, Tank India dan China Hanya Berjarak 400 Meter Saja, di Titik Ini Bentrokan Jilid II Mungkin Akan Pecah, Siaga 1!

"Cukup tidak mengintegrasikan dan membuatnya berfungsi," jelas Cooper saat diwawancarai.

Dia menjelaskan AS berusaha agar Turki tetap bagian dari Barat, karena mereka tak hanya penting bagi Washington namun juga NATO.

Baca Juga: Jumawa Karena Dibantu Turki, Azerbaijan Harus Telan Pil Pahit Ketika Lihat Rusia Menolong Armenia, Kirim Drone Pembunuhnya dan Hancurkan 9 Drone Turki Sekaligus

Pada Minggu (25/10/2020), Erdogan dalam pidatonya mengecam sanksi tersebut dengan menuding AS menjadikan negaranya sebagai "negara suku".

Baca Juga: Covid Hari Ini 29 Oktober 2020, Perancis Terapkan Lockdown Lantaran Gelombang Kedua Covid-19 Makin Parah, Indonesia Berhati-hati terhadap Vaksin

Pembelian S-400 sendiri merupakan bagian dari upaya Ankara mendekatkan diri dengan Rusia, setelah bersitegang dengan Barat.

Namun baru-baru ini, Erdogan malah mengecam Moskwa karena menggelar serangan udara yang membunuh puluhan pemberontak Suriah pro-Ankara.

Baca Juga: Lewat 'Upaya Diplomatik di Balik Layar', Mossad Bawa Vaksin Virus Corona dari China, Benakrha Karena 'Tak Enak; dengan AS atau Demi Tujuan Lain?

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Uji Coba Sistem Rudal S-400, Turki Diancam Sanksi oleh AS"