Advertorial

2 Lawan 1, Kesal Dituduh Campuri Pilpres AS, Putin Isyaratkan Buat Aliansi Militer Paling Kuat yang Pernah Ada Antara Rusia dan China, 'Militer Amerika Langsung Kalah Telak!'

Mentari DP

Editor

Intisari-Online.com - Menurut Global Fire Power tahun 2020, posisi tiga besar negara dengan kekuatan militer terbaik di dunia masih dipegang oleh negara yang sama.

Mereka adalah Amerika Serikat (AS), Rusia, dan China.

Ketiga negara itu memiliki jumlah pasukan yang mencapai jutaan hingga teknologi-teknologi canggih militer.

Termasuk di dalamnya rudal nuklir yang mematikan.

Baca Juga: Dikenal Jadi Negara Maju, Justru Tingkat Anak Hilang di AS Sangat Tinggi, 45 Anak Hilang Ditemukan dan 179 Orang Jadi Tersangka Perdagangan Manusia, 'Anak-anak Itu Dieksploitasi'

Lalu bagaimana jika dua dari negara itu bersekutu?

Dilansir dariexpress.co.uk pada Rabu (28/10/2020), dilaporkan China dan Rusiamengisyaratkan membuat aliansi militer.

Dengan begitu aliansi antara pasukan kedua negara akan melebihi jumlah Angkatan Darat AS.

Mereka juga akan memiliki tank dan kapal perang tiga kali lebih banyak, serta lebih banyak senjata nuklir.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengisyaratkan kemungkinan persatuan antara China dan Rusia, yang merupakan militer terkuat kedua dan ketiga di dunia.

Baca Juga: Konflik Azerbaijan-Armenia: Ketika Prajurit Yahudi Bela Negara Islam dan Berperang di Garis Depan, 'Tolong Berdoa untuk Kami'

Hal ini karena kedua negara memiliki permusuhan berkelanjutan dengan AS.

Jika China bermasalah karena virus corona. Maka Moskow yang dituduh mencampuri pemilu AS mendatang.

Presiden Putin membuat pernyataan tersebut selama panggilan konferensi pada hari Kamis lalu.

“Anda bisa membayangkan segalanya," kata PresidenPutin.

“Kami selalu berasumsi bahwa hubungan kami telah mencapai tingkat interaksi dan kepercayaan sedemikian rupa."

"Kami telah mencapai interaksi tingkat tinggi di bidang kerja sama militer-teknis, dan ini mungkin yang paling penting."

“Ini bukan hanya tentang pertukaran produk atau pembelian dan penjualan produk militer, tetapi tentang pertukaran teknologi."

“Ada hal yang sangat sensitif di sini."

"Saya tidak akan membicarakannya di depan umum sekarang, tapi teman-teman China kita tahu tentang itu."

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Zhao Lijian menyambut baik gagasan aliansi potensial.

Dia mengatakan tidak ada batasan untuk hubungan kedua negara.

Baca Juga: Miliki Skill yang Tak Dimiliki Pasukan Elite Lainnya, Paskhas TNI AU Pernah Bikin Pasukan Australia dari Arogan Berubah Jadi Segan

Berbicara kepada wartawan pada hari Jumat, dia berkata: "China mencatat komentar positif Presiden Putin tentang hubungan China-Rusia pada pertemuan tahunan Klub Diskusi Valdai beberapa tahun terakhir, yang menunjukkan tingkat tinggi dan spesialisasi hubungan bilateral kita."

“Tidak ada batasan untuk persahabatan tradisional China-Rusia dan tidak ada area terlarang untuk memperluas kerjasama kami."

"Di bawah bimbingan strategis Presiden Xi Jinping dan Presiden Putin, kepercayaan politik bersama dan koordinasi strategis antara kedua negara telah ditingkatkan."

Lalu bagaimana tanggapan Amerika Serikat?

Menteri Pertahanan AS Mark Esper mengecam penggunaan kekuatan militer kedua negara untuk "mengabaikan hukum internasional".

Dia berkata: "Pesaing utama kami - China dan Rusia - dengan cepat memodernisasi angkatan bersenjata mereka.

"Dan menggunakan kekuatan mereka yang semakin besar untuk mengabaikan hukum internasional, melanggar kedaulatan negara-negara yang lebih kecil, dan menggeser keseimbangan kekuatan yang menguntungkan mereka."

Tetapi Putin bersikeras dia masih ingin mencapai kesepakatan senjata baru karena perjanjian New Start akan berakhir pada Februari.

"Tentu saja hubungan dua pesaing utama kami sangat buruk bagi kami."

"Kamitidak dapat menghentikan mereka. Sebabkarena kami memiliki sistem persenjataan paling canggih," tutupMenteri Pertahanan AS Mark Esper.

Baca Juga: Semua Misi Nyaris 100% Sukses, InilahKoopssus TNI, Pasukan Elite Indonesia yang Jago di Darat, Laut, dan Udara, 'Hanya Bisa Diperintah oleh Presiden Jokowi'

Artikel Terkait