Find Us On Social Media :

Dikenal Jadi Negara Maju, Justru Tingkat Anak Hilang di AS Sangat Tinggi, 45 Anak Hilang Ditemukan dan 179 Orang Jadi Tersangka Perdagangan Manusia, 'Anak-anak Itu Dieksploitasi'

By Mentari DP, Rabu, 28 Oktober 2020 | 09:20 WIB

Ilustrasi anak-anak.

Intisari-Online.com - Selain soal pandemi virus corona (Covid-19), ternyata Amerika Serikat (AS) punya polemik lain.

Dilansir dari dailywire.com pada Rabu (28/10/2020), ternyata AS menerima banyak laporan terkait anak hilang.

Dan jumlahnya tidak sedikit.

Lalu bagaimana kelanjutan kasus tersebut?

Baca Juga: Konflik Azerbaijan-Armenia: Ketika Prajurit Yahudi Bela Negara Islam dan Berperang di Garis Depan, 'Tolong Berdoa untuk Kami'

US Marshals Service di Ohio Selatan dan Virginia Barat Selatan melaporkan telah menemukan 45 anak hilang.

Tak hanya itu, mereka juga menangkap 179 orang terkait dengan perdagangan manusia.

Dalam siaran pers yang dikirim hari Senin, US Marshals Service mengumumkan bahwa operasi "Autumn Hope" telah berhasil memulihkan 45 anak hilang sebagai bagian dari kolaborasi multi-lembaga untuk memerangi perdagangan manusia dan menemukan anak-anak yang hilang dan dieksploitasi.

“Selama bulan Oktober, Kantor Pelayanan Marsekal AS di Ohio Selatan dan Virginia Barat Selatan, dalam hubungannya dengan Kantor Jaksa Agung Ohio dan Satuan Tugas Perdagangan Manusia Ohio Tengah berpartisipasi dalam operasi 'Harapan Musim Gugur.'"

Baca Juga: Miliki Skill yang Tak Dimiliki Pasukan Elite Lainnya, Paskhas TNI AU Pernah Bikin Pasukan Australia dari Arogan Berubah Jadi Segan