Find Us On Social Media :

Lewat 'Upaya Diplomatik di Balik Layar', Mossad Bawa Vaksin Virus Corona dari China, Benakrha Karena 'Tak Enak; dengan AS atau Demi Tujuan Lain?

By Mentari DP, Kamis, 29 Oktober 2020 | 08:55 WIB

Mossad, badan intelijen Israel.

Intisari-Online.com - Berita mengenai Mossad selalu membuat orang khawatir.

Sebab, Mossad merupakan dinas rahasia Israel dan sering menjadi momok mematikan bagi dunia Arab.

Namun kini berbeda.

Dilansir dari jpost.com Kamis (29/10/2020), Mossad dilaporkan membawa vaksin virus corona (Covid-19) dari China ke Israel dalam beberapa pekan terakhir untuk mempelajari dan mempelajarinya.

Baca Juga: Dikenal Haus Darah, Nyatanya Misi Kopassus Gagal Demi Selamatkan Seorang Anak, Kemarahan Komandannya Diterima Bulat-bulat Tapi Dia Tidak Menyesal, 'Itu Nurani Setiap Manusia'

Hal itu dilaporkan Channel 12 pada hari Senin (26/10/2020).

Berbagai sumber pemerintah secara tidak langsung mengkonfirmasi laporan tersebut.

Laporan itu muncul ketika negara dan perusahaan di seluruh dunia berlomba untuk mengembangkan vaksin, dengan serangan rcyber dan spionase dilaporkan terhadap sejumlah pengembang.

Israel sedang berusaha mencapai kesepakatan untuk membeli vaksin virus corona dari beberapa pengembang potensial lainnya, menurut seorang pejabat senior Kementerian Kesehatan yang mengetahui informasi tersebut.

 

Baca Juga: Kecil-kecil Cabe Rawit, Taiwan Tak Bisa Lagi Dipandang Sebelah Mata oleh China, Jika Sampai Hati Gunakan Senjata Ini, Setengah dari Kekuatan Amfibi China Bisa Remuk Seketika

 

"Ada beberapa upaya diplomatik yang terjadi di balik layar," katanya kepada The Jerusalem Post dalam sebuah pengarahan pribadi.

"Kami mencoba segala yang kami bisa untuk memastikan warga Israel memiliki akses ke vaksin sesegera mungkin."

Namun, tidak jelas mengapa Mossad secara khusus terlibat, bukan Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Kesehatan.

Baik Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Kesehatan menolak berkomentar atau merujuk masalah tersebut ke Kantor Perdana Menteri.

Kantor Perdana Menteri belum menanggapi pada saat pers.

Satu twist dalam ceritanya adalah bahwa dari Februari hingga akhir Mei, Direktur Mossad Yossi Cohen memimpin upaya internasional negara itu untuk memperoleh masker, alat uji, ventilator, dan peralatan medis lainnya untuk memerangi virus corona.

Kembali pada bulan Mei, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu secara terbuka berterima kasih kepada Cohen karena telah memimpin pusat komando pengadaan bersama, sebelum dipindahkan ke Kementerian Kesehatan.

 

Baca Juga: Tak Pakai Pasukan Militer, Filipina Siap Lakukan Bentrokan Brutal dengan China, di Titik Ini Kemungkinan Konflik Akan Pecah, Presiden Xi Jinping: Coba Saja, Sebab Kami Terlalu Kuat

 

Selama memimpin pusat komando, Cohen agresif dalam membeli persediaan medis dan alat pelindung diri dalam jumlah besar pada saat persediaan.

Seperti itu langka dan ada persaingan ketat antar negara untuk segera membeli persediaan sebelum negara lain bisa.

Namun, bahkan saat Netanyahu menyerahkan kewenangan Cohen ke Kementerian Kesehatan, dia berkata, “Kami tidak tahu apa yang akan terjadi pada hari berikutnya, atau bulan depan."

"Karena Anda telah memperoleh pengalaman itu, ingatlah, kami mungkin membutuhkannya lagi."

Bagian dari premis melibatkan Mossad pada musim semi adalah bahwa beberapa pembelian dilakukan dari UEA dan negara-negara Timur Tengah lainnya yang belum memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.

Mossad kemudian dapat dikerahkan untuk melakukan perdagangan dan transportasi secara diam-diam di bawah radar.

Sebaliknya, Israel memiliki hubungan diplomatik yang kuat dengan China yang biasanya dijalankan secara terbuka oleh Kementerian Luar Negeri.

Meskipun tidak ada pejabat yang akan mencatat, ada petunjuk bahwa masalah pembelian vaksin dari China secara publik dapat memperumit masalah dengan AS.

Sebab saat ini Washington dan Beijing berada di tengah-tengah perang perdagangan dan perang verbal yang sekarang juga terkait.

Ada juga kekhawatiran secara umum di Barat tentang apakah vaksin China aman, karena belum menjalani pengujian ekstensif seperti yang diminta di beberapa negara Barat.

 

Baca Juga: Dikenal Jadi Negara Maju, Justru Tingkat Anak Hilang di AS Sangat Tinggi, 45 Anak Hilang Ditemukan dan 179 Orang Jadi Tersangka Perdagangan Manusia, 'Anak-anak Itu Dieksploitasi'

Di sisi lain, karena virus corona berasal dari China, itu adalah negara pertama yang terkena dan telah mulai bekerja menuju vaksin.

Selain itu, China dilaporkan telah mulai mendistribusikan vaksinnya secara luas ke sektor-sektor populasi tertentu.

Walau berbahaya, tapi ini memungkinkannya untuk mengatasi berbagai masalah lebih cepat daripada di negara-negara Barat.

Sebenarnya ketika sebuah negara membeli vaksin virus corona di tengah pandemi ini, itu adalah hal wajar.

Namun bedanya Israel malah membelinya melalui Mossad dan pembelian secara diam-diam.

Bahkan laporan ini bisa bocor ke media. Padahal Mossad adalah satu badan intelijen teraman di dunia.

Bagaimana menurut Anda?

Baca Juga: 2 Lawan 1, Kesal Dituduh Campuri Pilpres AS, Putin Isyaratkan Buat Aliansi Militer Paling Kuat yang Pernah Ada Antara Rusia dan China, 'Militer Amerika Langsung Kalah Telak!'