Find Us On Social Media :

Seakan-akan Pertimbangan Darinya Sama Sekali Tidak Penting, Raja Malaysia Tolak Usulan Keadaan Darurat dari PM Muhyiddin Yassin, 'Anda Sebaiknya Mundur Saja'

By Maymunah Nasution, Senin, 26 Oktober 2020 | 15:13 WIB

Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin (kiri), berbicara dalam konferensi pers setelah pertemuan dengan Economic Action Council (EAC), di Kantor Perdana Menteri, Putrajaya, Malaysia, Senin (16/3/2020).

Muhyiddin berada dalam posisi genting sejak dia menjabat pada Maret dengan mayoritas dua kursi.

Bulan lalu Anwar mengatakan bahwa, dengan bantuan para pembelot pemerintahan, ia memiliki mayoritas parlemen untuk membentuk pemerintahan baru.

Pemerintah Muhyiddin akan mempresentasikan anggaran 2021 di parlemen pada 6 November, tetapi ada keraguan dia dapat memimpin mayoritas untuk mendapat persetujuan.

Bila ia tidak mendapat persetujuan, maka parlemen dapat mengajukan mosi tidak percaya pada Muhyiddin dan bisa memicu pemilihan.

Baca Juga: Tak Percaya pada PM Muhyiddin, Tolak Klaim Anwar Ibrahim, Mahathir Sebut Akan Ada Situasi di mana Tidak Ada Pemerintah di Malaysia

Oh Ei Sun, rekan senior di Institut Urusan Internasional Singapura, mengatakan Muhyiddin terus berada dalam posisi yang goyah meskipun beberapa politisi mungkin mengindahkan seruan raja untuk berhenti berpolitik.

“Muhyiddin mulai sekarang akan diwarnai oleh upaya regresif politik ini, mengurangi dukungan populernya yang sudah goyah,” kata Oh.

Tuntutan pengunduran diri

Akibat dari penolakan usulan dari Raja Malaysia, Muhyiddin dihadapkan dengan tuntutan untuk mengundurkan diri Senin (26/10).

Baca Juga: Baru Sebentar Menjabat Jadi Perdana Menteri Malaysia Tapi Sudah Hendak Digulingkan, Begini Kata Muhyiddin Yassin