Penulis
Intisari-Online.com - Anda tahu soalNovichok?
Novichok merupakan nama sebuah racun dan berasal dari Rusia.
RacunNovichok dikembangkan pada era Uni Soviet dan disebut lebih kuat dari senjata kimia lainnya.
Bahkan dilaporkan bisamenembus masker gas dan pakaian pelindung sanking kuatnya.
Tapi racunNovichok dilaporkan hanya beroperasipada periode 1970 sampai 1990-an.
Pemerintah Rusia mengklaim bahwa mereka sudah tidak lagi menggunakan racunNovichok dan bahkan telahmenghancurkan persediaannya.
Tetapi dilansir daribusinessinsider.com pada Minggu (25/10/2020), didugaRusia terus meneliti dan mengembangkan senjata kimia Novichok.
Racun saraf ini icurigai digunakan oleh agen Rusia dalam serangan tingkat tinggi, sebuah penyelidikan internasional mengatakan pada hari Jumat (23/10/2020).
Ada dugaan bahwa agen saraf Novichok digunakan melawan mantan mata-mata Sergei Skripal dan putrinya di Inggris pada 2018 dan, pada Agustus 2020 untuk melawan pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny.
Tentu sajaRusia membantah tuduhan bahwa mereka berada di balik serangan itu.
Mereka beralasan bahwa mereka tidak memiliki program senjata kimia itu lagi.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengklaim pada 2017 bahwa Rusia telah menghancurkan cadangan senjata kimianya.
Tetapi penyelidikan selama setahun yang dilakukan oleh Bellingcat, bekerja sama dengan The Insider Rusia, Der Spiegel dari Jerman, dan RFE / RL yang didanai AS, menyimpulkan berbeda.
Ditemukan bahwa ilmuwan militer Rusia terlibat dalam program Novichok asli melanjutkan pekerjaan mereka di lembaga penelitian sipil.
Smentara ilmuwan lain menyamarkan pekerjaan mereka di dalam Kementerian Pertahanan Rusia sebagai penelitian racun organofosfat, di mana Novichok merupakan bagiannya.
Penyelidikan Bellingcat menemukan bahwa sejak 2010, Institut Negara Bagian St. Petersburg untuk Pengobatan Militer Eksperimental Kementerian Pertahanan, kemungkinan dengan bantuan dari Pusat Sinyal Ilmiah, telah memimpin upaya berkelanjutan Rusia untuk meneliti, mengembangkan, dan mempersenjatai Novichok.
Di mana Novichok memblokir pemancar saraf. dan dapat menyebabkan cacat permanen dan kematian karena gagal jantung atau mati lemas.
Institut tersebut ditemukan bekerja sama dengan Institut Eksperimental Pusat ke-33 untuk Riset Ilmiah Kementerian Pertahanan, yang menurut catatan investigasi Bellingcat sebelumnya terlibat dalam pekerjaan program senjata kimia Rusia.
Mereka juga dilaporkan bekerja dengan Institut Ilmiah untuk Kimia dan Teknologi Organik, yang dikatakan telah mengawasi penghancuran cadangan senjata kimia Rusia.
Lebih lanjut, investigasi menemukan koordinasi antara dua lembaga penelitian dan sub unit Military Unit 29155, sebuah dugaan operasi pembunuhan di dalam intelijen militer Rusia, GRU.
Seperti yang dilaporkan oleh Business Insider sebelumnya, Unit 29155 diduga terlibat dalam sejumlah operasi sensitif dan berbahaya.
Termasuk campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden AS 2016, upaya pembunuhan di seluruh Eropa, dan pembayaran hadiah yang dilaporkan kepada militan Taliban yang menyerang pasukan AS di Afghanistan.
Seperti yang dicatat Bellingcat, pemerintah AS dan Eropa belum memberikan sanksi kepada Institut Kedokteran Militer Eksperimental St. Petersburg di Kementerian Pertahanan atau Sinyal Pusat Ilmiah.