Find Us On Social Media :

Tampil Bak Pahlawan Usai Timor Leste Merdeka, Nyatanya Australia Bukan Sekedar Mendukung Invasi Indonesia, Bahkan Tahu Adanya 'Daftar Sasaran' Ini

By Khaerunisa, Jumat, 23 Oktober 2020 | 13:24 WIB

Ilustrasi Timor Leste

"Sangat sedikit orang dalam daftar yang meninggal," katanya.

Sementara mantan konsul Australia di Dili dan penasihat misi Perserikatan Bangsa-Bangsa di Timor Leste, James Dunn, mengatakan dokumen itu 'sangat mengganggu'.

Baca Juga: Rakyat Thailand Sudah Muak, Mereka Ultimatum PM Prayut Chan-o-cha untuk Mengundurkan Diri dalam 3 Hari Ini

"Saya khawatir, itu adalah daftar kematian. Itulah yang mengkhawatirkan"

"Bukan berarti mereka harus diusir dari Timor, tetapi mereka tidak boleh diizinkan melarikan diri," kata Dunn.

"Apa yang mereka ingin pastikan bahwa para pemimpin Fretilin tidak melarikan diri, bahwa mereka ditangkap dan mungkin dieksekusi, seperti beberapa dari mereka kemudian" katanya.

Lima halaman tulisan tangan menuduh Portugal menyebarkan komunisme di Timor Timur dengan mendanai para pemimpin mahasiswa Timor yang kembali dari belajar di Lisbon.

Baca Juga: China Justru Tidak Bakalan Ikut Campur, Menurut Intelijen Amerika Dua Negara Ini Diam-diam Ikut Nimbrung dalam Pemilihan Presiden AS

Para pemimpin Fretilin dituduh mendukung komunisme dan membangun hubungan dengan bekas koloni Portugis dan rezim yang berpikiran sama di Mozambik, Kuba, Cina, Rusia, Guinea-Bisseau dan Angola dan negara-negara komunis lainnya termasuk kepala Partai Komunis Portugis.

Komunisme yang diadopsi oleh Fretilin adalah jenis yang sama dengan yang dikembangkan di Mozambik oleh orang Peking, Samora Machel,' tulis laporan itu.

Fretilin juga dituduh memiliki hubungan dengan PKI, Partai Komunis Indonesia.