Find Us On Social Media :

Tampil Bak Pahlawan Usai Timor Leste Merdeka, Nyatanya Australia Bukan Sekedar Mendukung Invasi Indonesia, Bahkan Tahu Adanya 'Daftar Sasaran' Ini

By Khaerunisa, Jumat, 23 Oktober 2020 | 13:24 WIB

Ilustrasi Timor Leste

Tjan menyerahkan dokumen tersebut kepada Alan Taylor, penasihat di Kedutaan Besar Australia dan wakil duta besar, Richard Woolcott.

Taylor mengirim memo rahasia kepada sekretaris Departemen Luar Negeri di Canberra pada 23 September 1975.

Baca Juga: Lama Tak Nampak di Layar Kaca, Pentolan Extravaganza Ini Rupanya Sembuhkan Gagal Ginjal Sampai Selulitis Dengan Cara Stop Total Konsumsi Makanan Ini Seumur Hidup

"Terlampir untuk informasi Anda adalah makalah berjudul Langkah-langkah untuk Mencegah Agitator Komunis untuk Melarikan Diri — diberikan kepada kami oleh Tuan Harry Tjan dari Pusat Kajian Strategis dan Internasional.

"Tjan tidak akan mengatakan siapa yang menulis koran itu," kata Taylor dalam memo itu.

Menurut Peter Job, dokumen itu adalah 'daftar sasaran'.

"Ia memiliki daftar 19 anggota terkemuka Fretilin, partai politik kemerdekaan Timor Timur," katanya.

Baca Juga: Dampak Pandemi, OJK Perpanjang Relaksasi Restrukturisasi Kredit Sampai 2022, Apa Penyebabnya?

"Daftar itu termasuk Jose Ramos-Horta, yang berhasil bertahan karena dia meninggalkan Timor Timur. Itu juga termasuk orang-orang yang kami tahu dibunuh oleh orang Indonesia,"

Namun, mantan duta besar, Richard Woolcott yang mengaku hanya samar-samar mengingat dokumen itu, mengatakan bahwa itu bukan daftar kematian.