Find Us On Social Media :

Bukan China Apalagi Amerika, Australia Ternyata Waspada dengan Indonesia Sejak Lama, Sebut Indonesia Berpotensi Mengalahkan China di Masa Depan, 'Sekutu yang Hebat dan Musuh yang Menakutkan'

By Afif Khoirul M, Jumat, 23 Oktober 2020 | 12:32 WIB

Jokowi

Intisari-online.com - Kebijakan luar negeri Australia tahun 1950-an dan 1960-an, memandang Indonesia sebagai satu-satunya potensi ancaman bagi Australia.

Australia sangat berhati-hati dengan kebijakan presiden Soekarno saat memerintah Indonesia.

Namun, ketika presiden Soeharto memerintah, kebijakan luar negeri yang lebih hati-hati, dilakukan antara Indonesia dan Australia.

Terutama dalam perang dingin tahun 1970-an dan 80-an.

Baca Juga: Sudah 220.000 Warga AS Tewas, Donald Trump Terpojok, Sebut Amerika Sedang 'Belajar Hidup' dengan Virus Corona, 'Kami Tak Bisa Mundur atau Maju'

Sejak tahun 1998, Indonesia telah menjadi salah satu negara demokrasi paling dinamis dan kekuatan ekonomi di kawasan Asia Tenggara.

Perekonomiannya telah tumbuh dengan kecepatan stabil sebesar 5% per tahun selama dekade terakhir dan pada tahun 2030, Indonesia diprediki  akan memiliki ekonomi terbesar ke-10 di dunia.

Sejak tahun 1998, Indonesia telah menjadi salah satu negara demokrasi paling dinamis dan kekuatan ekonomi di kawasan Asia Tenggara.

Perekonomiannya telah tumbuh dengan kecepatan stabil sebesar 5% per tahun selama dekade terakhir dan pada tahun 2030, Indonesia akan memiliki ekonomi terbesar ke-10 di dunia.

Baca Juga: Lama Tak Nampak di Layar Kaca, Pentolan Extravaganza Ini Rupanya Sembuhkan Gagal Ginjal Sampai Selulitis Dengan Cara Stop Total Konsumsi Makanan Ini Seumur Hidup

Perekonomian Indonesia telah melampaui perekonomian Australia dalam hal PDB pada tahun 2010.

Namun, Australia tetap diam terhadap potensi kemampuan pasar Indonesia dan perdagangan tetap lambat, dengan Indonesia menjadi mitra dagang terbesar ke-12 Australia.

Perekonomian Indonesia telah melampaui perekonomian Australia dalam hal PDB pada tahun 2010.

Namun, Australia tetap diam terhadap potensi kemampuan pasar Indonesia dan perdagangan tetap lambat, dengan Indonesia menjadi mitra dagang terbesar ke-12 Australia.

Jangan lupa bahwa Indonesia juga memiliki sekitar 250 juta orang dan angkatan kerja yang semakin terdidik dan lebih terspesialisasi, yang niscaya akan melihatnya memainkan peran yang lebih besar di ASEAN dan berhadapan dengan Cina.

Akan tetapi Indonesia terus memiliki hubungan yang buruk dengan Australia, sehingga hubungan antara teman atau musuh samar-samar terlihat.

Baca Juga: Namanya Hampir Tak Dikenal, Negara Kecil yang Terletak Dekat Indonesia Ini Mendadak Serahkan Diri Untuk Dijadikan Pangkalan Militer AS, Gara-gara Ketakutan dengan China?

Menukil dari Globalrisk, Australia ternyata mengharapkan hubungan dengan Indonesia untuk melawan China di masa depan.

 

Secara ekonomi, ada potensi besar bagi kedua negara untuk meningkatkan perdagangan dan investasi dalam perekonomian masing-masing.

Indonesia memiliki tenaga kerja berpendidikan tinggi yang meningkat, dan bisnis Australia memiliki peluang untuk berinvestasi di salah satu negara dengan ekonomi berkembang tercepat di luar China dan India.

Dalam hal keamanan, terutama dengan meningkatnya proyeksi militer China di Laut China Selatan, penting bagi Australia dan Indonesia untuk bekerja sama.

 

Hubungan dekat Australia dengan Amerika Serikat dan kecakapan politik Indonesia dalam ASEAN, EAS, dan ARF dapat memberikan kekuatan tandingan untuk meningkatkan proyeksi kekuatan China di kawasan tersebut.

Namun, selama masalah yang bermuatan politik ini tetap ada, akan sulit untuk melihat banyak kerja sama terjadi antara keduanya.

Baca Juga: Gegara Ulahnya Sendiri, China Bisa Dikeroyok AS, Jepang, Australia, India dan Memantik Kemarahan Dunia, Hajar dari Segala Arah?

Hubungan dekat Australia dengan Amerika Serikat dan kecakapan politik Indonesia dalam ASEAN, EAS, dan ARF dapat memberikan kekuatan tandingan untuk meningkatkan proyeksi kekuatan China di kawasan tersebut.

Namun, selama masalah yang bermuatan politik ini tetap ada, akan sulit untuk melihat banyak kerja sama terjadi di antara Australia dan Indonesia.

Australia dan Indonesia harus menyadari bahwa mereka memiliki potensi untuk menjadi sekutu yang hebat, atau bahkan musuh yang lebih berbahaya.