Find Us On Social Media :

Musuh Bebuyutan dan Saling Jadi Ancaman Satu Sama Lain, Nyatanya Mengapa China Lebih Ingin Trump Menang Pilpres AS Ketimbang Biden?

By Muflika Nur Fuaddah, Kamis, 22 Oktober 2020 | 13:48 WIB

Foto tangkapan layar Donald Trump dan Xi Jinping berjabat tangan.

Intisari-Online.com - Meskipun terus bersitegang dan berkonflik terbuka dengan pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, China lebih memilih kembali terpilihnya Trump dalam pemilihan presiden AS, ketimbang saingannya, Joe Biden.

Di bawah jargon "America first"-nya, Mr Trump telah menggambarkan China sebagai ancaman terbesar bagi AS dan demokrasi global.

Dia telah meluncurkan perang dagang besar-besaran yang telah merugikan China miliaran dolar, menekan perusahaan teknologi China dan meletakkan semua kesalahan pandemi virus corona kepada Beijing.

Namun demikian kemenangan Trump pada bulan November mendatang, akan memiliki keuntungan bagi China ketika Presiden Xi Jinping berusaha untuk mengukuhkan kebangkitan bangsanya sebagai negara adidaya global.

Baca Juga: Dirahasiakan Selama 25 Tahun, Iran Nyatanya Sudah Buat Kesepakatan untuk Impor Rudal Balistik dari Korea Utara, Klaim Beri 'Hadiah' Ini pada Kim Jong-Un Sebagai Balasannya

“Kepemimpinan China dapat menjadi kesempatan untuk meningkatkan kedudukan globalnya sebagai juara untuk globalisasi, multilateralisme, dan kerja sama internasional", kata profesor hubungan politik dan internasional dari Bucknell University di Pennsylvania, Zhu Zhiqun, seperti dilansir AFP, Rabu (21/10/2020).

Trump telah menarik Amerika dari kesepakatan komersial dan perjanjian iklim Asia-Pasifik yang luas, memberlakukan miliaran dolar tarif pada barang-barang China, dan menarik AS dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada puncak pandemi global.

Di bawah pemerintahan Trump, AS telah mundur, Xi telah melangkah maju di berbagai platform multilateral.

Xi juga membuat China terlihat lebih menyokong perdagangan bebas dan perang melawan perubahan iklim.

Baca Juga: Bikin China Kebakaran Jenggot, Deplu AS Beri Lampu Hijau Soal Kesepakatan Senjata dengan Taiwan, Jual Persenjataan Canggih Senilai 1,8 Miliar Dolar Lebih!