Find Us On Social Media :

Lebih Rendah dari Hewan, Sebuah Dokumen Ungkap Bagaimana Perlakuan yang Diterima Para Tahanan Praperadilan di Rezim Kim Jong-un Korea Utara

By Khaerunisa, Rabu, 21 Oktober 2020 | 16:25 WIB

(ilustrasi) Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un.

Baca Juga: 3,5 Abad Jajah Indonesia, Belanda Mengaku Akan Ganti Rugi Rp8,6 juta pada Anak yang Ayahnya Dieksekusi Belanda, Tapi Ini Syaratnya

"Warga Korea Utara mengatakan mereka hidup dalam ketakutan terus-menerus karena terjebak dalam sistem di mana prosedur resmi biasanya tidak relevan, dianggap bersalah, dan satu-satunya jalan keluar adalah melalui suap dan koneksi," katanya.

Semua tahanan yang diwawancarai untuk laporan tersebut mengatakan kepada HRW bahwa mereka dipaksa untuk duduk diam di lantai, berlutut atau dengan kaki disilangkan, kepalan di pangkuan, kepala tertunduk, dan dengan mata diarahkan ke lantai, selama tujuh sampai delapan jam per hari atau dalam beberapa kasus 13-16 jam.

Jika seorang narapidana pindah, penjaga menghukum orang tersebut atau memerintahkan hukuman kolektif untuk semua tahanan.

Seorang mantan tentara yang ditahan beberapa kali karena menyelundupkan dan mencoba melarikan diri ke Korea Selatan mengatakan hukuman untuk pindah termasuk pemukulan dan push-up.

Baca Juga: Siapa Sangka, Rumah yang Terlihat Kecil dari Luar Ini Miliki Ruang Rahasia yang Digunakan untuk Sembunyikan Kejahatan Besar, Bikin Geleng-geleng Kepala!

"Beberapa penjaga menyuruh kami meletakkan wajah kami di antara jeruji besi atau memukul jari kami melalui jeruji besi dengan tongkat atau dengan pistol," tambahnya.

“Jika mereka benar-benar kesal, mereka akan masuk ke sel dan memukuli kami.

"Ini terjadi setiap hari, jika tidak di dalam sel kami maka di sel yang lain, kami dapat mendengarnya, itu untuk menjaga ketegangan. Ada saat-saat saya hampir menyerah pada hidup," katanya.

Sementara itu, seorang wanita mengatakan penjaga akan membuat tahanan berdiri dan jongkok, hingga 1.000 kali, jika mereka tertidur saat diperintahkan untuk duduk diam.