Penulis
Intisari-online.com -Kota terbesar kedua di Azerbaijan, Ganja, diserang pasukan Armenia pada waktu subuh setempat.
Melansir Bangkok Post, serangan misil menghancurkan beberapa rumah di Ganja.
Salah seorang warga ungkap ia melihat tujuh korban ditarikm dari puing-puing bangunan.
Serangan itu merupakan serangan balasan dari Armenia.
Beberapa jam sebelumnya, terjadi serangan yang menargetkan ibu kota Nagorno-Karabakh, Stepanakert.
Kejadian dini hari pada hari Sabtu ini menandai bertambahnya ketegangan dalam konflik Nagorno-Karabakh.
Konflik ini sudah berjalan 3 minggu sampai saat ini.
Bangunan rumah warga hancur menjadi puing-puing, sebabkan banyak warga melarikan diri dari kediaman mereka.
Banyak yang masih setengah terjaga, hanya menggunakan jubah mandi atau piyama.
Kondisi yang masih gelap ditambah dengan debu puing-puing membumbung dari lokasi dihancurkannya bangunan tersebut membuat para tim SAR kesulitan mencari warga yang selamat.
Beberapa jam kemudian, satu tim membawa tas hitam yang isinya bagian tubuh.
Termasuk di dalam tas tersebut adalah satu kepala dan satu lengan tubuh.
Banyak dari para warga masih tertidur saat serangan terjadi.
Asisten Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev, Hikmat Aliyev, mengatakan dalam cuitannya bahwa menurut "informasi resmi, lebih dari 20 rumah hancur".
Minggu lalu, areal permukiman warga lain di Ganja juga diserang oleh rudal.
Saat itu 10 orang terbunuh.
Tim SAR meminta semua operasi dilaksanakan dalam kesenyapan.
Dengan demikian, mereka dapat mendengar suara orang yang masih hidup, menarik paspor, paket kiriman yang belum terbuka atau baju-baju dari puing serangan itu.
Dengan demikian, warga yang mengungsi tidak akan kesulitan mendapatkan makanan dan pakaian.
Salah seorang saksi mengatakan ia melihat anak kecil, dua wanita dan 4 pria ditarik dari puing-puing bangunan tersebut.
Namun, kondisi mereka tidak dapat dipastikan.
Elmir Shirinzaday (26) mengatakan, "Satu wanita kehilangan kakinya. Yang lain kehilangan tangannya sampai siku."
Reporter AFP mengatakan ia melihat tiga orang dibawa dari tumpukan puing-puing tersebut.
Namun tidak dapat dipastikan mereka hidup atau sudah meninggal.
Baca Juga: Lagi-lagi Ledakan di Beirut, Tangki Bahan Bakar Meledak, 4 Orang Tewas, 30 Orang Luka-luka
"Istriku di sana, istriku di sana." seorang pria menangis tidak terkendali saat dipapah menuju ambulans oleh paramedis.
Namun, serangan rupanya tidak hanya di Ganja saja.
Di waktu yang sama, terjadi serangan di kota lain yaitu Mingecevir.
Ledakan di kota yang berjarak 1 jam dari Ganja tersebut sebabkan bunyi bergaung yang terdengar sampai Ganja.
Mingecevir sendiri dilindungi oleh sistem pertahanan rudal.
Hal ini karena kota tersebut memiliki dam strategis.
Saat itu juga tidak dapat dipastikan jika rudal hancur di udara atau berhasil mengenai bangunan di kota tersebut.
Menteri pertahanan sudah mengabarkan jika Mingecevir telah diserang, tapi tidak menyediakan detail lainnya.
Sementara itu, serangan di Ganja tidak hanya terjadi di areal permukiman saja.
Terjadi juga serangan kedua di distrik industri di Ganja pada waktu yang sama.
Namun detail mengenai serangan kedua masih belum diketahui.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini