Find Us On Social Media :

Inilah Skandal Paling Brutal dari Rumah Prostitusi, Wanita yang Jadi PSK di Tempat Ini Tidak Pernah Ditemukan Kembali, 10 Tahun Baru Terungkap Isi Rumah Prostitusi In, Mengerikan!

By Afif Khoirul M, Kamis, 15 Oktober 2020 | 14:58 WIB

Delfina dan Maria de Jesus Gonzalez, saat ditangkap polisi.

Intisari-online.com - Kisah-kisah mengenai rumah prostitusi memang selalu mengerikan, dengan segala kisah tentang perdagangan manusia.

Mulai dari yang sukarela, dipaksa, hingga terpaksa mengeksploitasi diri dengan imbalan uang untuk memenuhi kehidupan.

Salah satu kisah rumah prostitusi paling terkenal mengerikan di dunia adalah, milik Delfina dan Maria de Jesus Gonzalez.

Sekitar 50 tahun lalu, kedua saudari ini memiliki rumah prostitusi yang mengembunyikan kejahatan besar, tak hanya perdagangan manusia, tetapi pembunuhan dan pembantaian massal.

Baca Juga: Penggal Kepala Anggota ISIS, Memasak Kepalanya, dan Jasadnya Dibakar, Perempuan Ini Jadi Sosok Paling Kejam bagi Militan ISIS yang Terkenal Bar-bar, 'Dia Jadi Target Nomor 1 Bagi ISIS'

Delfina dan Maria de Jesus Gonzalez adalah saudari yang lahir dalam keluarga El Salto de Jaunacatlan Jalisco.

Mereka dibesarkan oleh seorang ayah diktator, yang kerap kali melecehkan anak-anaknya jika tidak mematuhi aturannya.

Orang tua mereka adalah anggota milisi, yang memaksakan supremasi hukum kepada penduduk setempat.

Namun seiring waktu, dia dibenci masyarakat karena menyalahgunakan kekuasannya dan menyebabkan keluarga itu akhirnya terusir, demi menghindari amukan masa.

Baca Juga: 'Tak Ada Satu Pun yang Mati', Ketika 40 Tentara AS Kalahkan 500 Tentara Bayaran Rusia, Diklaim Jadi Pertempuran Paling Berdarah Pasukan AS di Suriah

Setelah pindah Delfina dan saudarinya mencari cara untuk melarikan diri dari ayahnya, kemudian setelah berhasil mereka hidup dalam kemiskinan.

Demi menyambung hidup mereka membuka bar, namun pendapatannya tak cukup.

Akhirnya mereka mulai menjual diri mereka dan terjun ke dunia prostitusi.

 

Setelah itu menyuap polisi, dan meyakinkan mereka untuk melegalkan bar itu sebagai rumah prostitusi.

Lambat laun, mereka mulai melakukan cara brutal dengan menculik wanita-wanita untuk dijual di bar, begitu mereka masuk ke rumah bordil itu gadis-gadis itu tak pernah bisa keluar.

Mereka dijual, tanpa dibayar hingga pada akhirnya kabar mengenai rumah bordil mereka menyebar ke seluruh Meksiko, bisnisnya melesat hingga suatu kendala muncul.

Para gadis-gadis itu mulai hamil, pms, dan mereka sebagian dipaksa untuk aborsi, kemudian mayat bayi itu dikubur dibelakang bar.

Baca Juga: Kisahnya Sampai Didengar Media Asing, Viral Bocah 9 Tahun Asal Aceh Ini Lindungi Ibunya dari Pemerkosa Hingga Berakhir Meninggal Dihajar Pemerkosa

Lebih mengerikan lagi, jika mereka berhenti menjadi budak nafsu, gadis-gadis malang ini tak segan untuk dibunuh.

Pembunuhan dilakukan dengan cara tidak manusiawi, mereka dikunci dalam kamar tidak diberi makan hingga mati kelaparan, atau dipukul dengan kayu. 

Tak hanya wanita yang dibunuh, pelanggan dengan banyak uang yang datang ke sini juga berakhir tragis dibunuh, kemudian dirampok.

Siklus ini berlanjut selama hampir 10 tahun, sebelum salah satu budak nafsu berhasil melarikan diri tahun 1964, dan bergegas ke kantor polisi untuk melaporkan apa yang terjadi.

Perlu diketahui, prostitusi adalah legal di Meksiko, namun kejadian ekstem ini menyebabkan penyelidikan dilakukan.

Kedua saudara itu mengakui, bahwa semua kejahatan itu benar.

Baca Juga: Tak Sengaja Temukan Bom Warisan Perang Dunia II Milik Nazi, Negara Ini Nyaris Rata Gara-gara Bom Tersebut Mendadak Meledak, Beruntung Meledaknya di Tempat Ini

Rumah itu akhirnya digeledah, dan para wanita malam menunjukkan dengan sukarela kuburan-kuburan di mana sembilan puluh satu korban ditemukan.

Seorang pria disewa untuk menyembunyikan mayat-mayat itu akhirnya dipaksa untuk menggali kembali kuburan masal itu.

Gonzalez bersaudara akhirnya ditangkap, dan membuat pengakuan mengerikan bahwa mereka memegang ritual setan.

Keduanya dipenjara, san salah satunya meninggal tahun 1984 ketikda didalam penjara, mayatnya dibiarkan hingga tikus memakannya.

Kemudian satunya dibebaskan tahun 90-an setelah dipenjara 30 tahun, kemudian dia menghilang dan tidak diketahui keberadaannya.