Find Us On Social Media :

'Tak Ada Satu Pun yang Mati', Ketika 40 Tentara AS Kalahkan 500 Tentara Bayaran Rusia, Diklaim Jadi Pertempuran Paling Berdarah Pasukan AS di Suriah

By Mentari DP, Kamis, 15 Oktober 2020 | 13:50 WIB

Militer AS.

Intisari-Online.com - Suriah berubah menjadi area perang.

Tapi tidak ada yang menyangka bahwa Amerika Serikat (AS) bisa dipukul mundur dalam sebuah pertempuran di Suriah.

Bahkan The New York Times menyebut ini sebagai salah satu pertempuran paling berdarah tentara AS di Suriah.

Apa yang sebenarnya terjadi?

Baca Juga: Buktikan Masih Jadi yang Terbaik di Dunia, AS Jumawa Karena Miliki Rudal Hipersonik, Bisa Melesat 6.000 Mil hanya Dalam Hitungan Menit, 'Setara dengan 7,5 Kecepatan Suara'

Saat itu, tembakan artileri itu begitu gencar sehingga membuat pasukan komando AS harus bersembunyi di dalam lubang perlindungan.

Tembakan salvo gencar itu merupakan "menu" pembukaan dari sebuah serangan selama empat jam pada Februari lalu yang melibatkan 500 personel pasukan Suriah dan tentara bayaran Rusia.

Setelah pertempuran empat jam itu berakhir 200-300 orang penyerang tewas dan sisanya mundur di bawah serangan udara AS meninggalkan mayat teman-teman mereka.

Sementara, dari 40 tentara AS yang mempertahankan sebuah pos kecil di wilayah timur Suriah, tak satu pun tewas.

Rincian pertempuaran yang terjadi pada 7 Februari lalu diperoleh harian The New York Times dari sejumlah dokumen yang dilengkapi wawancara.

Baca Juga: Pamerkan Roket Baru dan Rudal Cepat yang Bisa Hancurkan Korea Selatan dalam Sekejab Mata, Bos Pentagon Gentar Lihat Program Nuklir Korea Utara, Langsung Beri Laporan Ini ke Donald Trump