Find Us On Social Media :

Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Masalah Covid-19 Belum Tuntas, Kini Presiden Jokowi Ingatkan Sebagian Besar Wilayah Indonesia Bisa Alami Bencana Alam Ini

By Mentari DP, Kamis, 15 Oktober 2020 | 09:20 WIB

Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi).

Apa itu La Nina?

Kepala Bidang Analisis Variabilitas Iklim Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Indra Gustari menjelaskan, La Nina merupakan anomali sistem iklim global yang terjadi dengan periode ulang berkisar antara 2-7 tahun di Samudra Pasifik.

Selain itu, atmosfer di atas Samudera Pasifik juga berubah dari keadaan netral (normal) minimal berlangsung selama 2 bulan.

"Saat fenomena La Nina yang terjadi adalah pendinginan yang tidak biasa, yaitu anomali suhunya melebihi -0.5 derajat celcius di area yang sama," kata dia saat dihubungi Kompas.com pada Rabu (14/10/2020). 

Indra mengatakan saat La Nina, Angin Passat (trade wind) dan kolam air laut yang hangat dapat mencapai lebih jauh ke Pasifik barat.

Hal itu termasuk perairan Indonesia yang menjadi lebih hangat dari biasanya.

Sedangkan Samudra Pasifik bagian tengah lebih dingin dari biasanya.

Lalu termoklin akan lebih dangkal di timur.

Sehingga, air laut lebih dingin dari level bawah naik ke permukaan sebagai penguatan upwelling.

Dia menambahkan, konveksi dan pembentukan awan menguat di wilayah Indonesia, seiring dengan sirkulasi Walker juga menguat.

 

Baca Juga: Gemetar dan Ketakutan Saat Jadi Buronan TNI, Beginilah Kondisi Pemimpin KBB Timor Leste Xanana Gusmao saat Ditangkap, Mendekam di Balik Lemari