Find Us On Social Media :

Dampak Remuknya Ekonomi Indonesia Hampir Terasa Hingga Kini, Beginilah Cara Bank Dunia Hancurkan Indonesia, Lakukan Campur Tangan Ini dalam Pemerintahan Indonesia

By Afif Khoirul M, Minggu, 11 Oktober 2020 | 11:25 WIB

Meski Pandemi Covid-19, Kinerja Ekonomi Indonesia Relatif Masih Baik

Dukungan pada program Transmigrasi

Bank Dunia secara aktif bekerja sama dalam proyek transmigrasi yang mengerikan, aspek tertentu di antaranya kejahatan terhadap kemanusiaan.

Proyek pemindahan dalam kasus tertentu seperti pemaksaan jutaan orang dari Pulau Jawa untuk pindah ke pulau lain di nusantara dan perampasan penduduk asli di pulau-pulau tersebut.

Bank Dunia, selama lima belas tahun masa kejayaan program itu (1974-1989), menjadi sumber utama pembiayaan eksternal.

Para sejarawan mengakui tanggung jawab Bank ini, "Selama pertengahan dan akhir tahun 1970-an, Bank Dunia juga mendukung dan membantu program kontroversial pemerintah mengenai transmigrasi resmi dan bersubsidi bagi keluarga dari Jawa ke pulau-pulau luar".

Kontribusi ini tidak hanya terbatas pada dukungan keuangan dan teknis. Bank juga mendukung proyek tersebut secara politis.

Antara tahun 1950 dan 1974, pemerintah memindahkan 664.000 orang dalam rangka program transmigrasi.

Namun, sejak tahun 1974, dengan dukungan Bank Dunia, 3,5 juta orang mengungsi dan mendapat bantuan, dan sekitar 3,5 juta orang bermigrasi atas inisiatif mereka sendiri.

Bank Dunia secara langsung berkontribusi pada pemindahan dan relokasi.

Karena pinjamannya, di satu sisi, dapat menutupi hampir seluruhnya migrasi resmi dari 2,3 juta orang, dan di sisi lain untuk mengkatalisasi relokasi sekitar 2 juta orang yang bertransmigrasi secara spontan.

Meskipun Bank Dunia mengkualifikasikan transmigrasi ini sebagai "program relokasi sukarela terbesar di dunia", ternyata program tersebut juga digunakan untuk membersihkan Jawa dari penduduk yang tidak diinginkan.

Jadi, di kota-kota utama di Jawa, "nonkonformis", orang tua, orang sakit (termasuk mereka yang menderita kusta), pengemis dan gelandangan dipaksa untuk menghilang ke pedesaan (di mana peluang mereka untuk bertahan hidup sangat kecil) atau untuk pindah.

Dalam kasus terakhir, mereka digiring ke truk tentara pada malam hari dan dibawa ke "kamp transit" di mana mereka diberikan pelatihan untuk relokasi mereka. 

Proyek transmigrasi yang paling banyak didukung oleh Bank Dunia adalah proyek yang melibatkan perusahaan swasta domestik atau asing yang cenderung mempromosikan perdagangan luar negeri dan menarik investasi transnasional yang lebih ambisius.

Baca Juga: Korut Pamer Rudal Balistik Antar Benua Terbaru, Senjata Terbesar yang Dimiliki Negara Tersebut