Find Us On Social Media :

Dulu Kekeh Bantu Trump Jadi Presiden, Putin Tiba-tiba Bilang Ingin Bekerja dengan Biden Karena Biden Punya 'Nilai Bersama' Ini

By Tatik Ariyani, Jumat, 9 Oktober 2020 | 10:18 WIB

Vladimir Putin

Badan intelijen dan anggota parlemen Amerika — termasuk komite Senat yang dipimpin Partai Republik — telah mengonfirmasi kontak ekstensif antara kampanye Trump 2016 dan Moskow, termasuk beberapa individu yang terkait dengan intelijen Rusia.

Trump dan Putin telah berulang kali mengelak laporan semacam itu — yang sebelumnya menyebut mereka "berita palsu" — sebagai upaya untuk melemahkan kepresidenan Trump dan merusak hubungan antara Washington DC, dan Moskow.

Putin juga menunjukkan kepada Rossiya arena khusus di mana dia akan siap untuk bekerja dengan pemerintahan Biden, meskipun Biden berjanji untuk membahas campur tangan Rusia dan kebijakan luar negeri yang agresif.

Janji tersebut digambarkan Putin sebagai "retorika tajam anti-Rusia."

"Kandidat Biden telah mengatakan secara terbuka bahwa dia siap untuk memperpanjang START Baru atau untuk menandatangani perjanjian pengurangan ofensif strategis baru," kata Putin, mengacu pada perjanjian pengendalian senjata nuklir penting yang akan berakhir tahun depan.

"Ini sudah menjadi elemen yang sangat penting dari potensi kerja sama kami di masa depan."

Pemerintahan Trump sejauh ini menolak tawaran untuk memperpanjang kesepakatan, dengan mengatakan pihaknya ingin China disertakan dalam setiap kesepakatan senjata nuklir baru.

"Saya ingin mengulangi apa yang telah saya katakan lebih dari satu kali sebelumnya. Kami akan bekerja dengan presiden Amerika Serikat di masa depan, orang yang orang Amerika berikan mosi percaya mereka," kata Putin.

Baca Juga: Dua Hari Terombang-ambing di Laut, ABK Ini Ditemukan Selamat, Sedang 10 Rekannya Masih Dicari