Find Us On Social Media :

Dulu Kekeh Bantu Trump Jadi Presiden, Putin Tiba-tiba Bilang Ingin Bekerja dengan Biden Karena Biden Punya 'Nilai Bersama' Ini

By Tatik Ariyani, Jumat, 9 Oktober 2020 | 10:18 WIB

Vladimir Putin

Trump telah banyak dikritik karena mengabaikan kekhawatiran para pemilih kulit hitam dan secara diam-diam mendukung kelompok supremasi kulit putih.

Trump dan sekutunya telah mencoba mencirikan gerakan Black Lives Matter, misalnya, sebagai organisasi ekstremis dan bahkan teroris.

Putin mengatakan orang kulit hitam Amerika "merupakan pemilih yang stabil" untuk mendukung Demokrat.

"Uni Soviet juga mendukung gerakan orang Afrika-Amerika untuk hak-hak mereka yang sah," katanya.

"Pada tahun 1930-an, para pemimpin Komunis Internasional menulis bahwa baik pekerja kulit hitam dan putih memiliki musuh yang sama - imperialisme dan kapitalisme. Mereka juga menulis bahwa orang-orang ini dapat menjadi kelompok yang paling efektif dalam pertempuran revolusioner di masa depan."

"Jadi, ini adalah sesuatu yang dapat dilihat, pada tingkat tertentu, sebagai nilai-nilai umum, jika bukan agen pemersatu bagi kami," kata Putin. "Orang-orang dari generasi saya ingat saat potret besar Angela Davis, seorang anggota Partai Komunis AS dan pejuang yang gigih untuk hak-hak orang Afrika-Amerika, terlihat di sekitar Uni Soviet."

Sementar itu, Direktur FBI Christopher Wray membenarkan pada bulan September bahwa Rusia menyebarkan disinformasi untuk "merendahkan" Biden menjelang pemilihan.

Baca Juga: Amerika dan Rusia Bahkan Tak Punya, India Ternyata Punya Rudal yang Mampu Bawa Torpedo hingga Serang Musuh dari Jarak 643 km Jauhnya, 'Ini Persiapan Lawan Kapal Selam China'