Penulis
Intisari-online.com -Banyak yang tak tahu jika Luhut Binsar Panjaitan merupakan prajurit pilihan di pasukan elite TNI AD, Kopassus.
Waktu itu, Luhut Binsar Panjaitan merupakan satu di antara prajurit Kopassandha (sekarang Kopassus) yang paling berbakat.
Ya Luhut Binsar Panjaitan menjadi Komandan pertama Sat-81 Gultor, satuan khusus penanggulangan teror yang dimiliki oleh Korps Baret Merah.
Sempat mengenyam menimba ilmu dengan GSG-9 pasukan penanggulangan teror Jerman bersama Prabowo Subianto, Luhut Binsar Panjaitan kemudian dipercaya menjadi komandan pertama Sat-81.
Namun siapa sangka nasib Luhut Panjaitan apes, karirnya di militer tak sebagus Prabowo Subianto yang notabene adalah wakilnya di Sat-81.
Bahkan untuk menjadi Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus, Luhut Binsar Panjaitan tak bisa meraihnya.
Satu di antara penyebab karir militernya seolah tersendat yakni kedekatan dirinya dengan Jenderal Leonardus Benyamin Moerdani alias Benny Moerdani.
Luhut Binsar Panjaitan merupakan satu diantara orang kepercayaan Benny Moerdani, bahkan dirinya disebut sebagai Golden Boys-nya Benny.
Ini yang membuatnya dicemburui banyak senior-seniornya.
Ketika kemudian Benny Moerdani disingkirkan oleh Soeharto, Luhut pun terkena imbasnya.
Hubungan dengan Benny Moerdani akan selalu lekat di ingatan Luhut Panjaitan.
Ada memori peristiwa yang tak bakal dilupakan.
Jenderal (Hor) (Purn) Luhut Binsar Panjaitan bicara blak-blakan soal kenangannya saat berkarier di militer.
Itu terutama hubungan dengan Jenderal TNI (Purn) Leonardus Benyamin Moerdani atau Benny Moerdani.
Luhut Panjaitan mengaku pengagum sosok Benny Moerdani.
Menurut dia, Benny Moerdani termasuk jenderal tempur TNI terbaik.
Hal itu diungkapkan Luhut lewat akun Facebooknya, Senin (22/7/2019).
Dia memposting foto-foto saat nyekar ke makam Benny Moerdani di Taman Makam Pahlawan (TMP) Nasional Kalibata.
Dalam keterangan fotonya, Luhut menyebutkan dirinya sebagai golden boys Benny Moerdani, yang saat itu menjadi perwira tinggi yang disegani di institusi ABRI.
Status Luhut sebagai golden boys Benny bukanlah tanpa konsekuensi.
Banyak perwira lain atau seniornya yang menjadi iri atau tidak suka terhadap Luhut.
Pasalnya, Luhut yang kala itu masih perwira menengah sering dipanggil ke ruangan Benny Moerdiono.
Bahkan, keduanya kerap terlibat pembicaraan selama berjam-jam.
Roda kehidupan terus berputar.
Ketika Benny Moerdani pensiun dari jabatan Panglima ABRI, dan secara perlahan kekuasaannya mulai sirna, karier Luhut di militer pun mandek.
Luhut yang notabene pemimpin pasukan anti-teror pertama di Indonesia yaitu Datasemen 81 (Den-81) Kopassus, tak kunjung mendapat jabatan bergengsi di lingkungan TNI.
Alih-alih menjadi Danjen Kopassus, satuan tempat Luhut lama bertugas, menjadi Pangdam atau level Kepala Staf Kodam (Kasdam) pun tak pernah dirasakan Luhut.
“Tapi saya terima itu dengan besar hati.
Tidak jadi Danjen Kopassus, tidak jadi Kasdam atau Pangdam.
Bagi saya itu harus bayar sebagai akibat kesetiaan yang tegak lurus.
Dan saya bangga mampu menjalankan nilai-nilai yang diturunkan oleh Pak Benny kepada saya,” tulis Luhut dikutip dari laman Facebooknya, Senin (22/7/2019).
Karier Luhut justru bersinar di dunia birokrat.
Ketika Abdurrahman Wahid (Gusdur) terpilih menjadi Presiden RI, Luhut didapuk jadi Menteri Perindustrian dan Perdagangan.
Terkini, ia menjabat sebagai Menteri Koordinator Kemaritiman, dan dikenal sebagai orang kepercayaan Presiden Jokowi.
Bahkan, dia sempat dijuluki "menteri segala urusan" karena selalu dilibatkan Presiden Jokowi untuk urusan pemerintahan. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjambi.com dengan judul "Misteri Karier Luhut Panjaitan di Kopassus, Tak Pernah Jadi Danjen Tapi Mengapa Punya Pengaruh Besar"
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini