Find Us On Social Media :

'Ajak' Orang-orang Fretilin Mati Bersamanya, Inilah Kisah Dramatis Pratu Suparlan dalam Pertempuran Kopassus vs Fretilin di Timor Leste

By Khaerunisa, Senin, 5 Oktober 2020 | 16:41 WIB

Kisah Pratu Suparlan hadapi ratusan musuh sendirian

Intisari-Online.com - Pertempuran Kopassus dengan Fretilin di Timor Leste menjadi salah satu yang banyak menyisakan kisah menagangkan.

Salah satunya adalah kisah dramatis Pratu Suparlan yang harus menghadapi ratusan orang Fretilin di Timor Leste seorang diri.

Bukannya pergi ke medan pertempuran seorang diri, yang dilakukan Pratu Suparlan adalah untuk menyelamatkan rekan-rekannya, Pratu Suparlan membiarkan mereka melarikan diri sementara dirinya maju berkorban.

Seperti apa kisahnya?

Baca Juga: Tersohor di Indonesia, Ternyata Komunitas Bela Diri Asal Indonesia Ini Ada di Timor Leste, Tetapi Justru Bikin Pemerintah Timor Leste Keteteran karena Hal Ini

Dalam dunia militer Indonesia, Komando Pasukan Khusus (Kopassus) sudah tidak asing lagi.

Mereka yang memakai baret merah ini memiliki kemampuan khusus berkat latihan super berat yang mereka jalani.

Pasukan elit TNI Angkatan Darat ini menjadi diandalkan untuk menangani berbagai pertempuran yang ada di Tanah Air.

Hampir semua operasi militer di Indonesia selalu melibatkan Kopassus.

Baca Juga: Sempat Dirumorkan Ingin Kembali Gabung Indonesia, Timor Leste Terang-terangan Beri Penyataan Ogah Gabung Indonesia, Meski 18 Tahun Merdeka Ekonominya Masih Terpuruk

Untuk itu tidak semua prajurit TNI AD mampu masuk ke kesatuan khusus ini.

Banyak kisah-kisah para anggota Kopassus yang rela mengorbankan nyawa di medan perang demi kehormatan negara Indonesia dan Kesatuannya.

Salah satu kisah heroik prajurit Kopassus pernah terjadi di medan perang Timor Timur sekarang Timor Leste.

Saat itu tanggal 9 Januari 1983, satu unit gabungan tentara Nanggala-LII yang berisikan para prajurit Kopassus pimpinan Letnan Poniman Dasuki melakukan patroli di suatu wilayah Timor Timur.

Baca Juga: Kisah Junko Furuta Lengkap, 'Si Gadis Cantik' yang Disiksa dan Diperkosa Antek Yakuza Secara Brutal hingga Dibunuh dan Jasadnya Dibeton

Tepatnya wilayah itu adalah di KV 34-34/Komplek Liasidi yang merupakan daerah rawan musuh di pedalaman hutan bumi Lorosae.

Maklum saja tempat tersebut merupakan sarang Fretilin si 'Krebo Hutan', mereka adalah pemberontak yang kemerdekaan Timor Timur atas Indonesia.

Ketika unit kecil patroli pimpinan Letnan Poniman Dasuki memasuki area tersebut, mereka dicegat oleh sekitar 300 ratusan orang Fretilin disana.

Para Fretilin itu bersenjatakan lengkap dengan senapan serbu, mortar dan pelontar granat.

Baca Juga: Pantas Dihujat Habis-habisan oleh Dokter, Mobil Canggih yang Dinaiki Trump Demi Sapa Pendukungnya Ternyata Merupakan Mobil 'Paling Sempurna' untuk Menyebarkan Virus Corona

Terjadilah pertempuran sengit ketika dua lawan itu bertemu.

Tembak-menembak seru terjadi antara 300 Fretilin melawan unit kecil Kopassus pimpinan Letnan Poniman.

Posisi para prajurit Kopassus sedang tidak beruntung.

Di bawah hujan deras tembakan musuh, mereka terjepit karena di belakang jurang menganga.

Baca Juga: Suaminya Bunuh Diri, Tunangannya Tewas dalam Kecelakaan, Wanita Ini pun Sempat Depresi, Namun Memutuskan untuk Mengubah Hidupnya Jadi Lebih Baik

Bahkan satu persatu anggota Kopassus harus gugur diterjang timah panas Fretilin.

Melihat jika hanya bertahan saja mereka bisa dibantai oleh Fretilin maka Letnan Poniman memerintahkan mundur.

Satu-satunya cara agar lolos ialah berlari menuju sebuah celah bukit di sekitar area pertempuran.

Namun peluang para prajurit Kopassus itu sangatlah kecil untuk lolos dengan berlari menuju bukit tersebut.

Baca Juga: Dirapatkan Sabtu Tengah Malam untuk Disahkan Saat Banyak yang Terlelap, Inilah Omnibus Law RUU Cipta Kerja dan Isi Lengkapnya, 'Kami Semua Akan Mogok Nasional!'

Hingga seorang prajurit berpangkat Prajurit Satu (Pratu) Suparlan mengajukan diri untuk menahan serangan Fretilin sendirian dan membiarkan teman-temannya untuk meloloskan diri.

Lantas Pratu Suparlan mengambil senapan mesin milik rekannya yang gugur, ia langsung maju sendirian menerjang 300 orang milisi Fretilin.

Fretilin pun tanpa ampun langsung menjadikan Pratu Suparlan sebagai sasaran utama, ia diterjang entah berapa peluru yang bersarang ditubuhnya.

Tembakan Fretilin itu dibalasnya dengan tembakan senapan mesin yang ia bawa hingga Pratu Suparlan sudah tak sanggup lagi berdiri karena luka-lukannya.

Baca Juga: Taiwan Berharap Trump Cepat Sembuh Sehingga Bisa Terus Melawan China: 'Apa yang China Lakukan Adalah Hal yang Mengerikan'

Belum selesai sampai disitu, mengetahui Pratu Suparlan sudah hampir tewas, puluhan Fretilin mengerumuninya dan memberikan tembakan di lehernya.

Namun sebelum ajal menjemput dengan sisa-sisa tenaga Pratu Suparlan mengambil granat dari kantongnya, menarik pin dan meloncat di kumpulan milisi Fretilin.

"Allahu Akbar..." Pratu Suparlan berteriak untuk terakhir kalinya lantas ledakan keras terdengar dari granat tadi, pratu Suparlan gugur bersama para milisi Fretilin yang 'ikut diajak mati' oleh aksi nekat Pratu Suparlan.

Baca Juga: Dalam Kondisi Positif Covid-19 Donald Trump Mencak-mencak, Pejabatnya Menjadi Sasaran Amukan Setelah Katakan Hal Ini Tentang Kesehatannya di Hadapan Media

Pasukan bantuan segera tiba bersama sisa anggota Kopassus yang berlindung di celah bukit tadi mereka menyerbu para milisi Fretilin.

Para milis berhamburan ketika diserbu oleh TNI, mereka lari kalang kabut.

Pada malam hari setelah pertempuran selesai jumlah korban di pihak Kopassus mencapai 7 orang termasuk pratu Suparlan yang jenazahnya ditemukan dalam keadaan tak utuh.

Sedangkan pihak Fretilin jatuh korban sebanyak 83 orang dan sisanya ada yang ditangkap hidup-hidup.

Baca Juga: Tanpa Perlu Lepaskan Satu pun Peluru, Laut China Selatan Berhasil Digenggam China, Tapi saat Trik Sama Diterapkan di India, Hasilnya Blunder Fatal

Berkat keberaniannya Pratu Suparlan dinaikkan pangkatnya menjadi Kopda (Anumerta) dan tanda jasa Bintang Sakti.

Nama Pratu Suparlan juga diabadikan sebagai nama Lapangan Udara Perintis di Pusdikpassus Batujajar Bandung.

Dengan semboyan 'Berani, Benar, Berhasil' Kopassus tidak mau jemawa dengan semua prestasi yang didapat melainkan semua itu demi jayanya negara Indonesia.

'Kami Bukannya Hebat Tapi Terlatih.' (Seto Ajinugroho)

Baca Juga: Predator Seksual yang Dulunya Pengurus Gereja Herkulanus Depok Jalani Sidang Perdana, Simak Bagaimana Kejahatannya Cabuli Anak-anak

Artikel ini telah tayang di Sosok.ID dengan judul Bak Film Rambo, Prajurit Kopassus Ini Nekat Hadapi Puluhan Musuh Hingga Lawan Lari Terbirit-birit

(*)

 

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari