Advertorial
Intisari-Online.com - Pencak silat merupakan seni bela diri asal Indonesia yang sudah terkenal di kancah internasional.
Bahkan, pada 2018, seni bela diri ini dilombakan untuk pertama kalinya dalam Asian Games.
Selain Indonesia, pencak silat juga digemari di negara lain, misalnya oleh masyarakat Timor Leste.
Ada beberapa kelompok seni bela diri pencak silat di Timor Leste, salah satunya adalah Kelompok Kera Sakti, yang didirikan pada 1995, memiliki sekitar 6.700 anggota, sekitar 38 persen di antaranya perempuan.
Selain Kera Sakti, kelompok seni bela diri lainnya di Timor Leste yaitu Korka dan PSHT (Perguruan Setia Hati Terate).
Korka (Kmanek Oan Rai Klaran) sendiri diyakini sebagai kelompok seni bela diri terbesar di negara tersebut.
Sementara PSHT sendiri merupakan organisasi olahraga dan pencak silat asal Jawa Timur Indonesia yang punya cabang internasional, salah satunya di Timor Leste.
PSHT merupakan kelompok seni bela diri tersohor di Indonesia, namun rupanya kelompok seni bela diri ini membuat pemerintah Timor Leste keteteran, bagaimana bisa?
Melansir UCA News (30/8/2018), Pemerintahan baru Perdana Menteri Timor-Leste Taur Matan Ruak tampaknya bertekad untuk mengatasi salah satu masalah abadi negaranya.
Itu adalah masalah pengangguran kaum muda, yang telah menyebabkan budaya geng jalanan yang mengganggu dan migrasi pekerja yang signifikan ke Eropa, Korea Selatan, Australia, dan tempat lain.
Sejak Timor Leste merdeka pada tahun 2002, masalah mendasar terbesar adalah pengangguran, yang mengakibatkan banjir orang muda yang pergi ke luar negeri untuk mencari pekerjaan.
Setiap pagi banyak anak muda Timor berbaris di dekat kedutaan Portugis di Dili untuk mengurus paspor Portugis mereka sehingga mereka bisa pergi ke Eropa untuk bekerja.
Migrasi pekerja adalah satu akibat, sementara munculnya geng-geng merupakan akibat lainnya.
Bukan hanya di ibu kotanya, Dili, geng jalanan juga ditemukan di kota besar lainnya, seperti Ainaro dan Same.
Dikutip dari UCA News, di Timor Leste geng jalanan sering menyebut diri mereka sebagai kelompok seni bela diri atau organisasi olahraga.
Seperti kelompok seni bela diri lainnya, mereka mengklaim hanya sebagai organisasi olahraga, tetapi memiliki persaingan sengit dengan kelompok lain, terutama PSHT dan Korka.
Anggota kelompok seni bela diri tersebut secara luas diyakini terlibat dalam kekerasan dan mereka memiliki citra yang buruk di masyarakat.
Korka dengan lebih dari 20.000 anggotanya secara konsisten dituduh memprovokasi dan melakukan kekerasan, terutama membakar 50 rumah di Ainaro pada Agustus 2004.
Pada 2017, Korka secara resmi berafiliasi dengan partai politik Khunto (Kmanek Haburas Unidade Nasional Timor Oan), yang kini menjadi bagian dari koalisi Alliance for Progress and Change pemerintah.
Sementara itu, PSHT (Persaudaraan Setia Hati Terate) diduga erat kaitannya dengan kekerasan.
Meskipun PSHT di Timor-Leste mengklaim sebagai cabang independen Indonesia, polisi perbatasan telah menahan ratusan pengikut PSHT yang bepergian ke Atambua di Indonesia untuk upacara wisuda.
Meski tidak berafiliasi secara resmi, PSHT secara luas dianggap dekat dengan Kongres Nasional untuk Rekonstruksi Timor (CNRT) dan partai politik Partai Pembebasan Rakyat (PLP).
Anggota diyakini menggunakan organisasi tersebut untuk menyelesaikan perselisihan keluarga dan komunal.
Pada 2013, pemerintah mengeluarkan resolusi untuk menghentikan kegiatan klub seni bela diri di Timor-Leste menyusul berbagai insiden kekerasan dan pembunuhan yang melibatkan anggotanya.
Namun pada pemilu 2017 dan 2018, banyak partai politik yang menggunakan kelompok pencak silat untuk mendapatkan suara.
Menteri atau wakil menteri dari Khunto memenuhi kantor mereka dengan anggota Korka. Begitu pula PLP dengan anggota PSHT.
Pada awal Agustus 2018, Matan Ruak berjanji di depan parlemen bahwa pemerintahnya akan menyediakan 60.000 pekerjaan bagi kaum muda sehingga mereka tidak perlu meninggalkan negara mereka.
Tapi Rui Castro, wakil presiden Kamar Dagang Timor-Leste, pesimistis dengan rencana "tidak realistis" itu, dengan mengatakan itu disiapkan oleh orang-orang yang tidak memahami ekonomi negara.
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari