Find Us On Social Media :

Melalui Dokumen Rahasia Ini, Terungkap Tentara Indonesia yang Dituduh Membantai 200.000 Penduduk Timor Leste, Ternyata Hanya 'Alat' yang Dikendalikan Oleh Amerika

By Afif Khoirul M, Minggu, 4 Oktober 2020 | 10:32 WIB

Operasi Seroja 1975.

Arsip Keamanan Nasional menyerahkan dokumen-dokumen tersebut kepada komisi penyelidikan Timor Leste tentang pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi antara tahun 1975 dan 1999. 

Tahun 2005 Presiden Timor Leste saat itu, Xanana Gusmao memberikan laporan komisi kepada Parlemen Timor-Leste tetapi ingin laporan itu dirahasiakan dari publik. 

Dalam laporan yang dimuat The Observer dikutip dari The Guardian, pasukan Indonesia yang terkait dengan pembantaian itu berada di bawah program rahasia Amerika.

The Observer melaporkan Amerika menghabiskan dana sekitar 1 juta pound (Rp19 Miliar), untuk melatih 50 pasukan militer Indonesia di Inggris.

Program Amerika dikenal dengan sebutan, "Iron Balance" disembunyikan dari legislator dan publik ketika kongres mengekang tempat pelatihan tentara Indonesia tahun 1991.

Di antara unit yang terus dilatih adalah Kopassus Ð pasukan elit dengan darah sejarah Ð yang dilatih lebih ketat oleh AS daripada unit Indonesia lainnya.

Menurut dokumen Pentagon yang publikasikanThe Observer, Kopassus Ð dibangun dengan keahlian Amerika meskipun AS menyadari perannya dalam genosida sekitar 200.000 orang setelah invasi Timor Timur pada tahun 1975.

Amnesty International menggambarkan Kopassus Ð yang bertanggung jawab atas beberapa pelanggaran HAM terburuk dalam sejarah Indonesia, tetapi faktanya, Amerika ada di balik semua itu.

Baca Juga: Sadar Diri Akui Negaranya Lebih Lemah daripada Amerika, China Sesumbar Pernah Kalahkah AS Dalam Perang Hingga Membuatnya Gemetar dan Tak Berani Senggol China, Ini Kisahnya