Find Us On Social Media :

Melalui Dokumen Rahasia Ini, Terungkap Tentara Indonesia yang Dituduh Membantai 200.000 Penduduk Timor Leste, Ternyata Hanya 'Alat' yang Dikendalikan Oleh Amerika

By Afif Khoirul M, Minggu, 4 Oktober 2020 | 10:32 WIB

Operasi Seroja 1975.

Intisari-online.com - Pada 7 Desember 1975, Indonesia mengivasi Timor Leste, di mana lebih dari 200.000 orang dilaporkan tewas dalam serangan tersebut.

Hal itu dikatakan sebagai genosida terburuk pada abad ke-20 menurut komisi Penyelidikan Timor Leste.

Hal itu pula dipandang sebagai pelanggaran hak asasai manusia selama kependudukan.

Akan tetapi menurut Democracy Now, otak dari tindakan itu ternyata berasal dari Amerika, di mana pemerintah Amerika bekerja dari balik layar dalam insiden itu.

 Baca Juga: Diabaikan Oleh Anwar Ibrahim, Mahathir Mohamad Batal Angkat Anak Didiknya Itu Jadi Perdana Menteri Malaysia Berikutnya, 'Dulu Saya Berjanji, Kini Saya Pikir Tidak Tahu'

Pemerintah Timor Leste yang sudah mengetahui hal itu pun, meminta parlemen menahan informasi itu.

Dokumen-dokumen tersebut menunjukkan para pejabat AS mengetahui rencana invasi tersebut hampir setahun sebelumnya. 

Mereka mengungkapkan bahwa pada tahun 1977 Administrasi Carter memblokir deklasifikasi dokumen.

Isinya mentranskripsikan pertemuan Presiden Ford dan Menteri Luar Negeri Kissinger dengan Suharto pada 6 Desember 1975 di mana mereka secara eksplisit menyetujui invasi tersebut.

 Baca Juga: Bukan Raffi Ahmad atau Syahrini, Inilah Artis yang Menduduki Posisi Pertama Sebagai Artis Terkaya di Indonesia, Kekayaannya Capai Rp420 Miliar