Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan, para pejuang dari Suriah dan Libya sedang dikerahkan ke konflik antara Azerbaijan dan Armenia di wilayah Nagorno-Karabakh.
Dan, Rusia "sangat prihatin" dengan situasi itu.
"Pejuang kelompok bersenjata ilegal termasuk dari Suriah dan Libya dikerahkan ke zona konflik Nagorno-Karabakh untuk secara langsung ambil bagian dalam pertempuran," kata Kementerian Luar Negeri Rusia, Rabu (30/9), seperti dikutip kantor berita TASS.
"Kami sangat prihatin dengan proses ini, yang tidak hanya meningkatkan ketegangan di zona konflik lebih lanjut, tetapi juga menciptakan ancaman keamanan jangka panjang bagi semua negara di kawasan itu," tegas mereka.
Pasukan Armenia dan Azerbaijan terlibat dalam pertempuran terberat selama bertahun-tahun di Nagorno-Karabakh, sebuah provinsi etnis Armenia yang memisahkan diri dari Azerbaijan pada 1990-an selama runtuhnya Uni Soviet.
Armenia menuduh Turki, sekutu Azerbaijan, mengirim "tentara bayaran" ke Nagorno-Karabakh.