"Kemarin, selama pertempuran di Shushakend di distrik Khojavend, di perbatasan Nagorno-Karabakh, kami menonaktifkan sistem rudal S-300 musuh," kata Kementerian Pertahanan Azerbaijan.
Kemeterian Pertahanan itu juga mengumumkan penghancuran total, dari resimen Armenia.
Namun, pemerintah Aremenia mengaku itu adalah berita palsu.
Pertempuran di wilayah sengketa itu pecah pada 27 September, setelah Azerbaijan mengumumkan peluncuran kampanye.
Kampanye itu mendukung serangan balik karena pra-serangan oleh Armenia..
Armenia berpendapat bahwa Azerbaijan berencana menciptakan agresi militer dan memberlakukan mobilisasai umum, untuk darurat militer.