Salah satu jalur pelayaran tersibuk di dunia, Laut Cina Selatan, juga diperebutkan dengan sengit.
Dan, klaim yang tumpang tindih antara China, Vietnam, Filipina, Taiwan, Malaysia, serta Brunei tetap tidak terselesaikan selama beberapa dekade.
Beijing telah melanggar janjinya di Laut China Selatan
Selain di Kepulauan Paracel, China melakukan latihan lain di Laut China Selatan tahun ini, karena ketegangan memburuk dengan AS dan tetangganya di Asia Tenggara.
Akhir bulan lalu, militer China meluncurkan dua rudal balistik ke Laut China Selatan, mengirimkan peringatan yang jelas ke AS, yang mengirim dua kelompok kapal induk untuk melakukan latihan di perairan yang disengketakan.
Komando Teater Selatan PLA meningkatkan latihan kesiapan tempur pada awal Agustus lalu, beberapa minggu setelah pembom China melakukan "latihan serangan" di Laut China Selatan.
Pada Minggu (27/9), Departemen Luar Negeri AS mengatakan, Beijing telah melanggar janjinya di Laut China Selatan.
"Lima tahun lalu, Sekretaris Jenderal (Partai Komunis dan Presiden China) Xi Jinping menyatakan, China tidak berniat untuk mengejar militerisasi di Kepulauan Spratly, dan pos terdepan China tidak akan menargetkan atau berdampak pada negara mana pun,” kata Departemen Luar Negeri AS seperti dikutip China South Morning Post.