Mereka membalas pemerintah dengan menunjukkan bahwa pemerintahlah yang tidak melakukan pencegahan dengan benar.
Pemerintah membiarkan gedung-gedung tua tetap berdiri tanpa memperbaikinya.
Tak dapat dihindari bahwa keberadaan bangunan tua itu lemah dalam menghadapi angin topan maupun banjir.
Salah satu sumber mengatakan kepada Radio Free Asia, pemerintah belum menyiapkan kota atau provinsi untuk bencana alam.
Sumber tersebut juga mengindikasikan kerusakan jauh lebih buruk dari yang telah dilaporkan.
“Jika pihak berwenang benar-benar tertarik untuk mencegah korban, mereka akan mengambil tindakan praktis, termasuk memperbaiki bangunan tua sebagai persiapan menghadapi topan dan hujan lebat," kata mereka.
Mereka pun mengkritik pemerintah, menilai bahwa pemerintah menghindari tanggung jawab dengan menghukum pejabat lokal ketika terjadi masalah.
“Pihak berwenang telah lama menghindari tanggung jawab dengan menghukum pejabat lokal setiap kali ada insiden atau masalah yang dapat menimbulkan keluhan dari warga," katanya.